Oleh : Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P
Perancis dan Mesir memiliki keterikatan sejarah, politik, hukum, agama
dan budaya yang sangat erat sejak ratusan tahun yang lampau, khususnya
ketika Kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte, berhasil menguasai Mesir,
Suriah dan Afrika Utara dalam rangka ekspansi politik, perluasan wilayah
dan eskpedisi ilmu pengetahuan. Kebijakan ini dimulai tahun 1789 dan
berakhir tahun 1801 ketika Napoleon kembali ke Paris, The City of Light,
ibukota Perancis.
Salah satu interaksi sejarah dan budaya yang sangat fenomenal antara
Perancis dan Mesir ialah ditemukannya prasasti Batu Rosetta pada 15 Juli
1799 oleh Pierre Bouchard di kota Rashid (Rosetta) serta berhasil
dipecahkannya lambang-lambang Hierogliph oleh ilmuwan Perancis bernama
Jean Francois Champollion (1822) dan Thomas Young (1823). Hierogliph
merupakan aksara Mesir kuno yang berbentuk lambang-lambang dan telah
terlupakan selama ribuan tahun yang lalu.