Kamis, 10 April 2014

Potensi Pemilu Ulang Tinggi karena Salah KPPS


Jakarta - Komisi Pemilihan Umum harus memastikan bahwa prosedur pemungutan dan penghitungan suara dipahami dengan baik dan benar oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di tingkat tempat pemungutan suara. Itu karena Pemilu 2004 memiliki kerumitan teknis tersendiri. Bisa-bisa kesalahan KPPS menyebabkan pemungutan atau penghitungan suara harus diulang pada banyak TPS.

Koordinator Bidang Pengawasan Panitia Pengawas Pemilu Didik Supriyanto kepada Kompas di Jakarta hari Sabtu (7/2) mengungkapkan, berdasarkan pengalaman pemilu lalu, potensi kesalahan dan pelanggaran pemilu mayoritas tetap ada di tingkat tempat pemungutan suara (TPS). Salah satunya adalah peran petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat pemungutan dan penghitungan suara.

"Dengan perkiraan akan ada 565.286 TPS di seluruh Indonesia, sebanyak itu pula lokasi kesalahan yang harus diantisipasi," ujar Didik.

Jokowi dan Ahok Akan Diperiksa Kejaksaan Agung


KEBAYORAN BARU — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan dipanggil penyidik Kejaksaan Agung (Kejakgung). Keduanya akan dimintai keterangan terkait kasus korupsi pengadaan bus Transjakarta yang bermasalah.

Agum Gumelar Mengajak Tidak Pilih Prabowo

Sosok Prabowo Subianto memiliki nilai minus di mata Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar. Menurut Agum, Prabowo Subianto tidak layak memimpin Indonesia.


"Saya tahu persis siapa dia. Karena bekas anak buah saya. Jangankan menjadi presiden, untuk mencalonkan diri sebagai presiden saja harusnya dia malu," kata Agum yang tak lain adalah bekas komandan Prabowo saat berdinas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

"Berawal pada kasus 98, sebuah kasus yang terjadi di jajaran Kopassus penculikan beberapa aktifis terjadi. Pada kasus ini, Prabowo lah tersangkanya," sambung dia kemarin.

Diungkap, Operasi Bumi Hangus PKS Lewat Ahmad Fathanah




Publik kembali dibuat penasaran siapa sebenarnya Ahmad Fathanah (AF)? Belakangan diberitakan, tersangka korupsi sapi impor itu melimpahkan uang dan aset yang diduga hasil korupsi kepada tiga perempuan cantik; Ayu Azhari, Vitalita Sesha dan Tri Kurnia Puspita.