Senin, 12 Mei 2014

Di Balik Layar Negeri Kita

sumber gambar
Kita akan dibuat tercengang, bahwa gereja Koptik di Mesir, kini mampu mengontrol hitam-putih negara Arab sebesar Mesir. Sejak kepemimpinan Baba Syanouda, Koptik Mesir makin menggurita. Mereka menguasai 3 elemen penting negara:


=> Intelejen Sipil.
Intelejen di negara-negara Arab, adalah jantung dan nadi. Ibarat kata, jarum jatuh di tengah padang pasir pun diketahui intelejen. Membaca pentingnya posisi inetelejen, pihak gereja sejak lama "mengelola" dan "menggembalakan" sosok-sosok yang akan menjadi pejabat penting. Hampir semua pejabat intelejen, mendapat restu dari pihak gereja. Jangan harap, kalangan Islamis bisa menyusup. Sebab seleksi ke jenjang tertentu di dunia intelejen, harus siap melanggar aturan-aturan baku dalam agama.

Berjasa, Tapi Kader PKS Selalu Dianggap Kempes


Penandatanganan kontrak Program Satelit BRI antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Space System/Loral. LLC, dan Arianespace di Jakarta (28/4) akan membuat micro banking terbesar di dunia ini sebagai satu-satunya bank yang memiliki satelit sendiri. Rencananya satelit itu akan diluncurkan di Guyana Perancis pada tahun 2016.

Sejak Indosat dijual kepada asing di tahun 2002, maka kavling orbit satelitnya yang milik Indonesia juga ikut terjual. Dengan penandatanganan itu maka kavling orbit di slot 150.5 Bujur Timur tempat dulu Satelit Palapa C2 pernah mengorbit dapat kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Misi AHER : Mengalahkan Kesombongan


By: Nandang Burhanudin

Kemarin sore, baru pertama kali selama di Mesir saya dibonceng naik motor. Tanpa helm ataupun jaket. Bersaing dengan mobil-mobil menembus angin musim semi plus debu-debu Kairo. Hingga tiba di bawah jembatan pasar pakaian bekas (Cimol). Antrean kendaraan mengular. Oooh, ternyata ada iring-iringan kampanye pendukung As-Sisi. Sayangnya, saya lupa mengabadikan. 

Ya. Kampanye formalitas. Sebagaimana Pilpres yang formalitas. Nampaknya Ikhwanul Muslimin dan Koalisi Nasional untuk Konstitusional sudah sepakat memboikot Pemilu. Wajar memboikot, karena tak memenuhi unsur-unsur demokrasi apalagi syariah Islam. Selain itu, rezim saat ini di Mesir adalah rezim haus darah.