Breaking News
Loading...
Rabu, 01 Mei 2013

Info Post
Kemenangan atas kasus Muhammad Mibakhun menjadikan sebuah kemenangan yang bisa diambil banyak hikmah oleh setiap orang. Ini adalah kemenangan bagi orang yang terzhalimi, diantara tipuan kezhaliman melalui kekuasaan.

Menyoal awal mula ketika Misbakhun begitu lantang dan keras untuk mengungkap kasus Century, yang diyakininya terdapat salah satu penguasa juga ikut menikmati hasil dari “rampokan” Bank Century. Misbakhun akhirnya dijadikan tersangka dengan proses pengadilan yang begitu cepat.

Kasus yang penuh dengan rekayasa itu satu demi satu dijalani oleh Misbakhun dengan sabar dan dengan keyakinan penuh bahwa dirinya tidak bersalah. Dari pengadilan pertama ia dijatuhi 1 tahun penjara, setelah jaksa banding ke pengadilan kedua menjatuhi 2 tahun penjara. Tetapi takdir Allah Swt, diberikan dengan kemenangan saat berada di Mahkamah Agung (MA).

Mahkamah Agung dengan tegas telah memutuskan bahwa Misbakhun terbukti tidak bersalah dan tidak terbukti memalsukan LC di Bank Century.

Diawal mula dari keputusan Misbakhun dianggap bersalah hingga harus dijatuhi hukuman 1 tahun dan naik lagi menjadi 2 tahun. Kita tidak perlu memungkiri, banyak sekali para penghujat yang terus berseloroh tentang kasus Misbakhun ini.

Tak henti-hentinya PKS dianggap sarang korupsi, sarang maling, bahkan tak sedikit organisasi yang mengatasnamakan Islam pun juga ada yang dengan semangat gegap gempita mempublikasikan bahwa Misbakhun adalah tambang duit PKS.

Sebagaimana yang tertulis di situs resmi DPP HTI dengan judul “Tambang Duit Partai, PKS Mati-Matian Bela Misbakhun?” dengan alamat hizbut-tahrir.or.id/2010/04/28/tambang-duit-partai-pks-mati-matian-bela-misbakhun/

Situs itu meng-copy paste dari Okezone dengan alamat music.okezone.com/read/2010/04/28/339/327063/tambang-duit-partai-pks-mati-matian-bela-misbakhun.

Situs Hizbut Tahrir Indonesia
Ironis memang, sekelas gerakan Islam Internasional seperti Hizbut Tahrir saja bersuka cita ketika ada kesalahan terhadap PKS yang notabene memperjuangkan suara umat Islam. Apalagi kaum sekuler, liberal, kafir dan beberapa orang yang menganggap PKS adalah musuh dan ancaman. Tentu kemungkinan akan lebih bersuka cita lagi jika terdapat kasus yang membuat PKS terpuruk.

Yang aneh terhadap situs resmi HTI tersebut, sebagai situs organisasi Islam ketika kasus Misbakhun ini divonis tidak bersalah, mereka tidak mau bertanggung-jawab atas berita negatif yang mereka Copy Paste dari Okezone. Padahal Okezone saja mempublikasikan kemenangan Misbakhun!

Apakah pantas seorang disandang sebagai muslim sedangkan dia tidak mempunyai sifat adil? Apalagi jika menyangkut situs resmi sebuah organisasi, tentu berbagai berita yang ditampilkan adalah wujud dari orang yang didalamnya.

Teko yang berisi air putih tetap akan mengeluarkan air putih, dan teko yang berisi kopi akan juga mengeluarkan kopi. Organisasi yang berisi orang baik, maka isinya adalah berbagai kebaikan yang ditampilkan di situsnya, tetapi organisasi yang berisi keburukan maka kita akan terus mendapatkan hal-hal yang buruk dalam tampilan di situsnya. Sebagimana mereka tidak akan pernah mengakui kesalahan jika salah, tetapi mereka akan melemparkan tanggungjawabnya kepada yang lain.

Ibarat air bersih yang sekedar berada di kolam ikan, tentu tidak mempunyai manfaat lebih kecuali hanya untuk beberapa ikan saja. Tetapi air bersih yang tercampur dengan air kotor yang berada di sungai akan lebih banyak manfaatnya bagi seluruh mahluk hidup yang berada disekitarnya.

Kembali ke Misbakhun

Ketika kita dulu melihat Misbakhun yang awal mula gampang sekali mempunyai sifat yang meledak-ledak, kini ia sudah tak lagi seperti dulu. Perangainya terlihat tawadhu’ dan bicaranyga juga lebih teratur. Bahkan ia mengatakan telah menghapus berbagai dendam atas tindakan kezhaliman yang ditujukan kepadanya sebagaimana seperti Andi Arief, staf khusus presiden bagian penanggulangan bencana yang sedikit linglung melaporkan Misbakhun dengan dikait-kaitkan mengenai kasus korupsi.

Kita bisa melihat hikmah yang indah ketika melihat kemenangan Misbakhun atas kezhaliman yang menimpanya.
Pertama, ia tidak menyimpan dendam terhadap siapapun atas apa yang menimpa dirinya, dengan dipenjara dan nama baiknya dicemarkan oleh penguasa dan antek-anteknya serta oleh segolongan muslim yang terlihat dengan ciri kemunafiq-an. Misbakhun dengan tegas telah memaafkan mereka semua.
Kedua, ia tetap teguh dalam memperjuangkan kebenaran. Karena keyakinan tentang kebenaran, ia tidak pernah meninggalkan berbagai harapan yang optimis untuk mundur dalam memperjuangkan kebenaran dalam kebaikan.

Ketiga, Misbakhun orang yang taat terhadap struktur organisasinya (PKS), walaupun mungkin ia mempertanyakan sebuah pertanyaan “siapa yang menjadikan ia dikeluarkan dari DPR” ia mempertanyakan langsung kepada pimpinan kode etik di DPR yang akhirnya juga bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Tetapi Misbakhun dengan tegas juga mengatakan “Saya serahkan semua kepada PKS, jika saya dimundurkan dari DPR. Saya mematuhi prinsip aturan partai.” Pernyataan ini adalah pernyataan yang begitu gamblang dan jelas, bahwa sebenarnya Misbakhun orang yang tetap istiqomah dalam perjuangannya bersama PKS. Karena ia telah meyakini perjuangan bersama PKS merupakan perjuangan yang benar-benar menegakkan prinsip kebenaran, karena itu ia tidak menyatakan dirinya keluar dari PKS. Malahan dia tetap patuh terhadap keputusan PKS.

Ini hebatnya, jarang ada orang yang mampu menerima keputusan partai dengan tetap berada di partainya, kebanyakan adalah keluar dari partai. Tetapi tidak bagi Misbakhun karena ia meyakini prinsip kebenaran ketika berjuang bersama PKS!

Keempat, prinsip meminta restu dan doa seorang ibu menjadi prinsip yang mendasar bahwa orang tua adalah tempat yang utama bagi manusia untuk meminta agar mendoakan dirinya atas terlepas proses ketidakadilan yang dialaminya.

Inilah berbagai hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa Misbakhun. Hikmah ini merupakan hal yang baik bagi kita semua apalagi khususnya kepaga kader PKS. Jangan sampai mereka lemah hanya karena hukuman yang diberikan oleh partai, apalagi hingga terlepas dari arena perjuangan hanya karena tidak setuju dengan keputusan partai. Ini tentu keputusan yang kekanak-kanakan.

Misbakhun telah memberikan contoh yang baik untuk kader PKS, boleh jadi nantinya kasus-kasus kezhaliman kepada “Misbakhun baru” akan kembali menimpa PKS. Untuk itulah dibutuhkan “Misbakhun baru” juga untuk memenangkan kasus-kasus tersebut. Selamat untuk Misbakhun lama dan yang akan datang! (http://suaranews.com)
 

Oleh: Abu Jaisy


umat Islam mestinya menyambut hal yang positif atas penggantian berita oleh situs resmi HTI. Langkah ini bisa jadi jembatan untuk para anggota HTI supaya lebih berhati-hati dalam mengambil sebuah berita, dan yang utama adalah memfokuskan diri dalam membuat situs yang fokus pada tema utamanya. Apakah itu situs berita umum atau situs berita organisasi! [suaranews.com]

Namun, Alhamdulillah, Situs Resmi HTI Menghapus Berita Negatif PKS & Misbakhun.

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda