Breaking News
Loading...
Senin, 15 Juli 2013

Info Post
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Hatta Rajasa mengatakan bahwa pernyataan Menteri Perindustrian, M.S. Hidayat bahwa proyek JSS akan groundbreaking di tahun 2014, sebelum masa jabatan Presiden SBY habis di tahun 2014 adalah tidak realistis.
 
“Ya kita harus realistis. Apa mungkin 2014 ada dana yang sebesar itu, Rp200 triliun,” katanya di kantornya Jakarta, Senin (15/07). 

Selain itu, Hatta menilai pembangunan groundbreaking waktunya sangat mepet kalau harus selesai di tahun 2014. Ditambah lagi, kata Hatta, proses negosiasi atas pembangunan JSS tersebut sangat lambat. “Kita sudah kehilangan waktu tiga tahun,” ucapnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat memberi bocoran soal waktu pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). Pembangunan tersebut akan dimulai setidaknya sebelum masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lengser. 

“Sebelum berakhirnya pemerintahan 2014, kawasan JSS sudah mulai groundbreaking atau dibangun karena itu janji kampanye Presiden SBY,” kata Hidayat saat ditemui di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Kamis (11/07). 

Awalnya, pembangunan kawasan JSS yang diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 200 triliun, akan memakai dana dari APBN. Namun, Menteri Keuangan Chatib Basri akhirnya menyetujui pembangunannya merupakan konsorsium dari pemrakarsa dan BUMN. 

“Jadi pembangunannya tidak pakai dana APBN. Proyek ini kan kalau menggunakan dana APBN bisa Rp200 triliun, kan tidak mungkin. Nanti harga BBM pasti dinaikkan lagi (untuk membiayai proyek tersebut),” tambahnya.

Terkait investor yang akan masuk, Hidayat belum mau berkomentar banyak. Soalnya, kawasan untuk pengembangan proyek ini harus ditetapkan terlebih dahulu, baru kemudian mengundang investor asing yang mau berinvestasi di 6-8 kawasan yang akan dikembangkan. 

“Soal siapa sajanya, ini masih jauh, nanti tergantung dengan studi kelayakannya, yang mampu menjawabnya,” katanya. 

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meluruskan bahwa, penamaan pengembangan proyek JSS ini diubah menjadi proyek Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS). “Jadi namanya KSISS bukan JSS,” kata Djoko beberapa waktu lalu.



Sumber: baratamedia

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda