Sabtu, 14 Februari 2015

Dulu Mengutuk Penembakan Charlie Hebdo, Kini Bungkam Pada Penembakan Chapel Hill


Tiga orang warga Muslim Amerika Serikat ditembak mati di lingkungan tempat tinggalnya di Capel Hill, North Carolina pada 11 Februari 2014.
Ketiga orang itu adalah Deah Shaddy Barakat, istrinya Yusor Mohammad Abu-Salha, 21 tahun, dan adiknya Razan Mohammad Abu-Salha, 19 tahun.
Media Amerika Serikat tampak tenang dengan kejadian penembakan pada para mahasiswa dan karyawan Muslim ini. Bahkan tidak ada breaking news atas penembakan bernuansa islamophobia ini. Pemberitaan yang muncul hanya seadanya, berbeda dengan peristiwa penembakan Charlie Hebdo bulan lalu di Paris Perancis.
Sang penembak merupakan seorang penganut paham atheis yang kerap menghina praktik keagamaan di akun media sosialnya. Ia bernama Craig Stephen Hicks, berusia 46 tahun.
Ketika terjadi penembakan Charlie Hebdo yang dipicu pelecehan majalah satir tersebut, dan bernuansa agama, banyak yang mengecam pelaku penembakan yakni Kouachi Bersaudara. Mereka yang mengutuk Kouachi bersaudara tidak hanya orang kafir, tetapi juga orang-orang Islam.

Kini, mereka yang dulu mengutuk Kouachi Bersaudara, hanya diam mendengar peristiwa penembakan 3 penganut Muslim Amerika Serikat itu. Seakan tidak peduli bahwa ketiga korban itu adalah orang Islam. (fimadani)

Berita terkait:

Kemarahan Terhadap Pembunuhan 3 Mahasiswa Muslim di AS Banjiri Dunia Sosmed
---
Komentar anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda