Breaking News
Loading...
Rabu, 12 Juni 2013

Info Post
Berita mengejutkan datang dari Israel terkait Indonesia. Sebuah situs berita Israel hayom.com, merilis berita sebuah kunjungan rahasia delegasi tingkat tinggi parlemen Indonesia ke negeri Yahudi tersebut sekitar minggu lalu, pada Senin (10/6).

Kedatangan delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Tantowi Yahya itu, masih menurut hayom.com, difasilitasi oleh sebuah organisasi pro-Zionis di Australia. Untuk melancarkan kunjungan ini, organisasi tersebut melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan Ketua Parlemen Israel (Knesset) Yuli Edelstein dari Partai Likud.

Selama di Israel, para anggota parlemen Indonesia, langsung menemui Edelstein di kantornya. Kunjungan ini sempat diabadikan dalam sebuah foto yang saat ini beredar luas di jejaring sosial media dan internet.

Apa maksud sebenarnya dari kunjungan tersebut? Hingga kini, Tantowi Yahya belum memberikan keterangan resmi soal itu. Jika benar berita tersebut maka bisa dipastikan inilah pertama kali sebuah parlemen dari negara Asia Tenggara mengunjungi Israel dan bertemu dengan anggota parlemen negara tersebut. Begitu rahasianya kunjungan ini hingga pihak staf Edelstein mencantumkan kunjungan delegasi Indonesia tersebut di agenda resminya sebagai kunjungan Organisasi Yahudi Australia.

Para tamu dari Indonesia pun menolak tawaran Edelstein untuk mengunjungi Knesset dan menyaksikan salah satu sesi pleno parlemen Israel itu, guna mencegah kehebohan yang akan timbul jika tercium oleh pers. Namun toh kunjungan langka itu tercium juga. (hj/Islam Indonesia/IRIB/hayom)
-------

Islamedia - Kehadiran delegasi pejabat tinggi Indonesia secara rahasia ke wilayah penjajah Zionis-Israel mendapat tanggapan Dr. H. Najamuddin Ramly, pengurus Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Pusat.

Menurut Najamuddin, ia sendiri baru mendengar pemberitaan itu dari beberapa media. Namun jika itu benar, baginya tindakan itu sangat keterlaluan, sebab tak pantas pejabat Indonesia mengunjungi Israel yang jelas-jelas penjajah.

“Jika benar itu terjadi, tindakan itu adalah penghianatan terhadap pembukaan UUD 1945 dan Pancasila. Tindakan yang memalukan, sebuah tindakan yang melecehkan kemanusiaan,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Rabu (12/06/2013).

Menurut Najamuddin, tak ada perlunya bangsa Indonesia datang ke Israel yang dikenal pongah dan sering mengabaikan tekanan dunia atas penjajahannya di Palestina.

“Betapa Israel dengn pongahnya menantang kehendak dunia agar di Tanah Palestina berdiri 2 negara yang merdeka secara berdampingan, dengan patokan batas 1967,” tambahnya.

Bahkan menurutnya, para pemimpin Indonesia sudah lama menentang sikap penjajah ini dengan sangat tegas. Sikap ini sejalan dengan sikap Indonesia yang menghapus segala bentuk penjajahan di atas dunia.

“Ia juga melanggar komitmen Konferensi Asia Afrika yang diprakarsai Bung Karno serta komitmen RI untuk menghapuskan penjajahan di atas dunia.”

Lebih jauh, ia meminta agar media membeberkan siapa-siapa saja pejabat yang mendatangi negeri penjajah itu agar masyarakat tahu dengan jelas.

“Mohon infonya, siapa-siapa saja pejabat tinggi itu?” ujarnya.

Seperti diketahui, sejumlah sumber media Yahudi mengumumkan, tim delegasi pejabat teras Indonesia secara diam-diam untuk pertama kalinya melakukan kunjungan ke Tel Aviv, wilayah pendudukan untuk bertemu dengan pejabat rezim Zionis Israel.

Dalam laporan berjudul “High-ranking Indonesian delegation secretly visits Israel” (Delegasi pejabat tinggi Indonesia secara rahasia mengunjungi Israel), para anggota delegasi Indonesia yang dipimpin anggota parlemen Tantowi Yahya, bertemu dengan Edelstein di kantornya mereka juga berfoto bersama jurubicara Knesset.

Menurut pemantauan hidayatullah.com, rangkuman berita mengenai kunjungan rahasia delegasi Indonesia yang dipimpin anggota DPR Tantowi Yahya ke parlemen Israel itu juga muncul di situs PeaceNow.org milik organisasi Yahudi di Amerika Serikat, American for Peace Now, Senin 10 Juni 2013.

Lawatan ini sangat memalukan, selain karena Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sebagai salah satu negara Muslim terbesar di dunia kunjungan ini sangat melukai perasaan kaum Muslim.

---------------------

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda