Saat ini memang zamannya modern, zaman
dimana kemajuan dari berbagai bidang. Fashion,trend mode pakaian anak
muda, pergaulan juga sisi cara pandang, dan lain-lainnya. Namun dari
kesemuanya yang paling mencolok ada trend mode pakaian dan pergaulan,
dan ujung-ujungnya juga ngambung kepada cara pandangnya.
Kita perhatikan, mode pakaian yang orang sekarang kenakan, ada yang aneh, ada yang lucu juga ada yang terlalu vulgar untuk dipakai ditambah dengan perilaku yang mereka tunjukkan disesuaikan dengan mode pakaian apa yang kenakan. Salah satunya adalah pemakaian rok pendek atau biasa disebut rok mini. Rok mini ini menjadi trend yang cepat berkembang di kalangan remaja putri khususnya di Indonesia. Ditambah dengan lagi tingginya demam artis Korea yang sangat mudah diterima remaja putri Indonesia. Para artis Korea begitu menginspirasi style para remaja putri apalagi para ABG, anak yang baru tumbuh dimana pada saat itu mereka jadikan sebagai ajang mencari jati diri yang ingin mereka tunjukkan kepada temannya, sahabatnya atau orang terdekatnya agar mendapatkan kepuasan dan rasa bangga tersendiri.
Keinginan mereka yang sangat besar tak dapat dibendung ketika suguhan
media, baik media catak maupun media elektronik yang gencar menyerang di
semua media-media Indonesia. Akan menjadi baik jika pengaruh dari luar
itu bersifat positif, namun malah akan merusak jika suguhan media itu
bersifat negatif buat generasi kita. Ini dibuktikan sekarang dengan
masuknya pengaruh dari luar yang membawa negatif banyak merusak cara
pandang anak-anak muda Indonesia.
Rok mini, bagi sebagaian dinegara lain adalah sah-sah saja dikenakan, karena di luar negeri ada yang menganut faham kebebasan. Contohnya Jepang, Amerika dan negara-negara lainnya. Di Jepang penggunaan rok mini tidak ada larangan, bahkan sekolah-sekolah disana siswi-siswinya bebas memakai rok mini karena di Jepang berfaham komunis, agama ditinggalkan. Makanya jangan salah tingkat pelecehan seksualnya juga tinggi.
Kembali kepada anak-anak muda di Indonesia, yang notabene memiliki adat
ketimuran, yang mayoritas beragama Islam, yang meskipun Indonesia bukan
negara Islam, namun meniru adat negara luar, negara bebas – hancurlah
moral generasi muda Indonesia – karena bukan porsinya. Harusnya
pemerintah memberi perhatian kepada para media, mem-filter tayangan yang
khusus di import dari luar negeri apalagi dari negara penganut faham
kebebasan. Para orang tua juga peran Guru di sekolah.
Kita lihat, bahkan di sebuah sekolah
lanjutan (SMP/SMA), rok mini bebas dikenakan oleh siswinya.
Pertanyaannya adalah apakah tidak ada perhatian dari orang tuanya dengan
penampilan anak gadisnya itu? Lalu dimana peran GURU BP? Dan apakah
sekolah membiarkan anak didiknya berpakaian seronok seperti itu?
Bukankah para guru-guru sering berkata kepada murid-muridnya untuk
selalu waspada akan kasus-kasus kriminal yang terjadi saat kini?
Sudah tidak aneh lagi dengan pemandangan anak-anak sekolah di kota-kota,
baik kota besar maupun besar, penomena rok mini ini selalu terlihat.
Inikan aneh, mereka mencari ilmu kok, bukan belajar pamer-pamer tubuh.
Dan lebih aneh lagi dengan guru-gurunya yang membiarkan mereka. Apakah
tidak lebih baik sekolah-sekolah itu membuat sebuah peraturan kepada
anak didiknya supaya tidak mengenakan seragam sekolah yang memakai rok
pendek.
Mengerikan deh, perilaku mereka meniru
anak-anak sekolah di luar negeri. Rok nya pendek, 10 cm di atas lutut,
malah ada yang lebih, 15 cm di atas lutut. Peran guru pada kemana???
Makanya jangan salah kalau kasus pelecehan seksual, atau hilang
kegadisannya oleh pacarnya sendiri makin meningkat. Tercatat di sebuah
kota dimana hanya 5% bahkan 2% siswi yang masih perawan, yang lainnya
sudah tidak perawan lagi, pernah melakukkan hubungan seksual, ada yang
pernah aborsi dan malah ada yang menjadi pelacur. Ini sangat mengerikan.
Harusnya peran guru ditekankan juga disisi buakn sekedar memberi ilmu
pelajaran tapi juga pelajaran bagaimana menjadi manusia yang baik, baik
itu moralnya juga perilakuknya.
Ini dampak buruk dari pengaruh buruk
yang di adopsi dari luar negeri. Peran orang tua dan guru disekolah
sangat penting untuk mencegah ini terjadi lebih parah lagi. Juga dimohon
kepada sekolah-sekolah agar membuat peraturan untuk siswi-siswinya
supaya berpakaian seragam sopan dan melarang mengenakan lagi rok pendek
atau rok mini ini.
Sebenarnya fenomena rok pendek atau rok mini ini tidak saja sedang menyerang sekolah-sekolah, tapi fenomena ini sudah lebih dulu menjangkit para karyawan yang bekerja di kantor-kantor perusahaan tertentu yang mengharuskan pegawai wanitanya mengenakan rok atau pekerja di dunia marketing, seperti penempatan pelayan-pelayan perempuan atau SPG-SPG di pasar-pasar swalayan dan Mall-Mall di sekitar kita. Kita sering melihat kan, para SPG-SPG di Mall-Mall atau pasar swalayan di kota kita penampilannya, Waduh aduhai deh,, mungkin itu tuntutan menejer untuk menarik konsumen, tapi apakah tidak ada cara yang lain?
Dari situlah mari kita cegah mulai dari sekolah-sekolah, terutama guru
BP-nya mungkin, ya, supaya lebih memperhatikan perilaku dan pembentukan
moral anak didiknya. Penting ini dilakukan oleh para kepala sekolah di
manapun.
Demikianlah coretan ini saya buat, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan
mohon maaf bila ada kata-kata dan kalimat yang tidak berkenan. Sekali
lagi mohon di maafkan, maklum saya baru belajar coret-coretan seperti
ini. Terima kasih.
Sumber
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda