Penembakan atas pendukung Ikhwanul Muslimin di Kairo, yang menuntut kembalinya Presiden Mohamed Morsi tergulingkan, telah meninggalkan banyak orang tewas.
Sumber medis Mesir mengatakan 15 tewas, namun seorang juru bicara
Ikhwanul mengatakan 34 pendukungnya tewas dalam penembakan subuh tadi.
Mohamed Mohamed Ibrahim El-Beltagy, anggota Ikhwan, menggambarkan
insiden tersebut sebagai “pembantaian” Senin subuh , setelah polisi
menyerbu beberapa massa ikhwan yang sedang sholat Subuh..
Militer menembak suporter yang tengah duduk di luar barak pengaman
presiden, tempat Mursi diyakini ditahan. Dia ditahan dan diyakini berada
di barak pengaman presiden. Pendukungnya protes untuk menuntut
pelepasan Mursi.
Ikhwanul Muslimin mengatakan militer menyerbu massa ikhwan sekitar
pukul 04.00 ketika banyak pendemo tengah shalat. Salah satu pendemo,
Mahmud al-Shilli mengatakan, penjaga republik menembakkan gas air mata
tapi sekelompok pria yang berpakaian sipil menembakkan senjata. ”Kami
menjadi target,” ujarnya.
Sekitar 500 massa Ikhwan juga dilaporkan terluka
Tragedi Subuh |
Sejumlah korban tewas di Garda Republik. (aljazeera TV) |
Seorang dokter mengatakan kepada Al Jazeera bahwa “mayoritas korban cedera mengalami luka tembak di kepala”.
Ikhwan mengatakan mereka yang tewas dan terluka telah dibawa ke rumah
sakit darurat di Nasr City, sebuah lingkungan di ibukota Mesir.
sumber
(Aljazeera/KH/Eramuslim)
Dari sumber lain,
(Kompasiana)
Dari sumber lain,
Mesir Geger, Sedikitnya 42 Orang Massa Pro Mursi Tewas dalam Pembantaian Garda Republik
By: Masykur A. Baddal – Prediksi beberapa analis
politik dunia dan nasional sekitar situasi politik di Mesir paska
perebutan kekuasaan oleh Militer dari Presden terpilih Mesir Muhammad
Mursi, makin hari semakin terang benderang. Puncaknya adalah peristiwa
pembantain berdarah yang dilakukan oleh pihak militer terhadap massa pro
Presiden Mursi, ketika mereka sedang menjalankan ibadah shalat Subuh
berjama’ah di depan markas Garda Republik Mesir, tadi pagi sekitar jam
06.00 waktu Cairo.
Pembantain tersebut berujung dengan tewasnya
minimal 42 orang massa pro Mursi serta ratusan lain-lainnya luka parah,
sebagaimana yang dirilis oleh SK Youm7 Mesir (8/7/2013). Menurut
informasi dari pihak Militer, peristiwa berdarah itu berawal saat empat
orang massa pro Mursi mencoba untuk mendobrak blokade militer untuk
masuk ke dalam komplek gedung Markas Garda Republik, dengan maksud untuk
membebaskan Presiden Mursi , yang menurut mereka disekap di gedung
tersebut. Namun pihak militer melakukan perlawanan hebat, sehingga
jatuhlah korban-korban tersebut.
Sedang menurut informasi yang dirangkum dari
beberapa media setempat dan TV Aljazeera Mubasher Qatar. Peristiwa
berdarah itu terjadi, disaat massa pro Presiden Mursi sedang
melaksanakan shalat Subuh berjamaah. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan
rentetan letupan senjata otomatis, diikuti dengan ambruknya beberapa
puluh kawan-kawan mereka yang sedang melaksanakan shalat berjama’ah,
sehingga menyebabkan kekalutan dahsyat serta chaos.
Paska peristiwa berdarah itu, sejumlah tokoh-tokoh
berpengaruh Mesir mulai mengkhawatirkan jika pergolakan politik saat ini
akan menjurus lebih dalam lagi, sehingga dapat menyebabkan pecahnya
perang saudara seperti yang terjadi di Suriah.
Sementara itu calon presiden dari Partai Mesir Kuat
Abdel Muneim Abou El Fetouh menyatakan, “ Presiden Transisi Mesir Adly
Mansour harus bertanggung jawab, dan harus lengser dari jabatannya
akibat terjadinya pembataian Garda Republik tersebut”.
Imbas dari peristiwa berdarah tadi pagi, hampir
seluruh pelosok kota Cairo telah dipenuhi oleh pasukan keamanan dari
berbagai unitnya, dengan maksud untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan
hal yang lebih buruk lagi bakal terjadi. Namun, pergerakan dan aktifitas
massa pro Presiden Mursi di Bunderan Rab’ah El Adawiyah, bukannya malah
menurun tapi justeru semakin rame dan bergemuruh, berbeda dengan massa
pro kudeta di Bunderan Tahrir yang semakin hari semakin hilang daya
tariknya. Massa pro Mursi tetap komitmen menuntut supaya Presiden Mursi
dilepaskan dan dikembalikan ke posisinya semula sebagai Presiden Sah
Negeri Para Nabi itu.
Salam.
(Kompasiana)
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda