Jejak kekerasan di Mesir saat militer membantai para demonstran (Foto: ISTIMEWA) |
Pembantaian para demonstran pendukung Mohammed Morsi yang dilakukan
militer Mesir dinilai lebih kejam dan lebih sadis dibanding peledakan
bom Bali.
Penilaian itu dilontarkan Ketua DPR RI, Marzuki Alie
menyikapi kondisi Mesir terkini. Menurut Marzuki, Hak Asasi Manusia
(HAM) di Mesir sudah tidak dianggap. Bahkan telah dibunuh bersamaan
ribuan korban jiwa yang melayang.
Baca juga: Mesir darurat, jemput WNI sekarang juga dan Militer Mesir klaim penyerbuan demonstran demi keamanan
“Suara
masyarakat sipil tidak diperdengarkan, suara masyarakat itu justru
dimatikan. Jadi, Hak Asasi Manusia itu tidak dihargai sama sekali. Saya
meminta kepada sesama negara anggota OKI, khususnya dari sisi parlemen
untuk berkumpul menyatakan sikap bersama terhadap apa yang terjadi di
Mesir,” ujarnya di gedung DPR, Kamis (15/08/2013).
Marzuki
menyentil Amerika dan negara koleganya sebagai negara yang mengklaim
paling demokratis untuk terlibat aktif memecahkan dan mencari jalan
keluar atas kisruh yang menelan ribuan korban manusia yang sengaja
dilakukan oleh rezim penguasa yang menurutnya lebih sadis dari kasus bom
Bali.
“Ini kejahatan yang dengan jelas dilakukan oleh penguasa.
Sudah ribuan nyawa manusia melayang dan ini lebih sadis dari bom Bali.
Kita berharap kepada negara-negara besar yang selama ini menggaungkan
demokrasi Hak Asasi Manusia juga ikut bersuara dan berbuat agar kejadian
pembantaian ini tidak terjadi lagi ke depannya,” tegasnya.
“Saya
sebagai bagian dari parlemen OKI meminta melakukan sidang darurat
parlemen OKI untuk menyikapi yang terjadi di Mesir ini,”
pungkasnya.@firdausi
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda