JAKARTA - Benjamin Ketang, pendiri
sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia-Israel Public Affairs Committee
(IIPAC), sebuah LSM zionis yahudi Israel, namanya mencuat kembali. Hal
ini terkait bocoran Wikileaks yang memfitnah FPI dan menguak
keterlibatan agen BIN Yahya Assegaf dan anaknya, Hani Yahya Assegaf
yang ternyata juga menjadi pendiri IIPAC. Siapa sangka, Benjamin Ketang
dan IIPAC berasal dan didirikan di Wuluhan, Jember, Jawa Timur.
Berikut dokumennya!
LSM Zionis Israel dari Wuluhan
Dalam dokumen Akta Pendirian IIPAC yang didaftarkan melalui Notaris
Nirmawati Marcia SH di Jakarta tertanggal 21 Januari 2002, nama
Benjamin Ketang menjadi orang pertama sebagai pendirinya. Sementara
itu, nama Hani Yahya Assegaf alias Han Sagov, menempati urutan ke-4,
dari 5 orang pendiri. Berikut lengkapnya.
- Benjamin Ketang
- Mr. Sakata Barus
- Mr. Poppe Alexander Z
- Mr. Hani Yahya Assegaf alias Han Sagov
- Mr. Y. Gatot Prihandono, SSI
Agen Zionis Yahudi: Hani Yahya Assegaf alias Han Sagov Artawijaya, pakar zionisme Internasional dan penulis artikel
”Waspada, Hubungan Gelap Penguasa dan Pengusaha Israel”, menyebut
Benjamin Ketang sebagai orang yang bernafsu untuk bisa membuka hubungan
dengan zionis yahudi Israel.
Selain berupaya membuka hubungan dengan zionis yahudi Israel,
Benjamin Ketang lewat IIPAC bahkan akan melindungi hak-hak warga Yahudi
dan keturunan Yahudi di Indonesia, sebagaimana dijelaskan di pasal 2
Akta Pendirian IIPAC, yakni menyelenggarakan kerjasama dengan
lembaga-lembaga Israel, Yahudi Internasional, dan melindungi hak-hak
warga Yahudi dan keturunan Yahudi di Indonesia serta memajukan
kerjasama bisnis, investasi, IT, dan pendidikan tinggi dengan
universitas di seluruh dunia.
Surat Keterangan Domisili IIPAC |
Ternyata, IIPAC, LSM agen zionis yahudi Israel ini berdomisili di
Desa Taman Sari, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Surat
Keterangan Domisili IIPAC dikeluarkan pada tanggal 25 Agustus, 2010
dan ditanda tangani oleh Benjamin Ketang sendiri dan Hadi Supeno,
sebagai kepada desa.
Benjamin Ketang, ditengarai memiliki nama asli Nur Hamid, dan
merupakan kader muda Nahdlatul Ulama (NU) dan Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII), yang menyelesaikan master studinya di Israel.
Anehnya, pada KTP yang dikeluarkan Propinsi Jawa Timur, Kabupaten
Jember, jelas-jelas tertulis namanya adalah Benjamin Ketang, dan bukan
Nur Hamid, dengan tanggal lahir 22 September, 1972. KTP yang
dikeluarkan di Jember tanggal 11 September 2006 tersebut mencantumkan
agama Benjamin Ketang adalah Kristen, dengan status perkawinan Belum
Kawin.
Lulusan Universitas Hebrew Pendukung Zionisme
Ijazah Benjamin Ketang
Benjamin Ketang, mengantongi ijazah The Hebrew University of
Jerusalem, Rothberg International School. Dokumen tentang hal ini
sangat jelas, yakni selembar ijazah dan selembar transkip nilai.
Kelulusannya dalam ijazah tersebut ditanda tangani oleh Prof. Steven
Kaplan, tertanggal 28 Juli, 2006.
Menurut Munarman, selaku ketua DPP-FPI, kaitan antara Hani Yahya
Assegaf, sebagai pendiri ke-3 IIPAC dengan Benjamin Ketang, dan agenda
zionisme yahudi internasional sangatlah jelas, terutama dengan adanya
dokumen-dokumen pendukung tersebut.
“Kalau kita perhatikan tujuan IIPAC dalam pasal dua jelas, yakni untuk menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga-lembaga Israel,
Yahudi Internasional. Yahudi Internasional ini jangan lupa,
sebagaimana dalam buku “International Jews” karya Henry Ford, itu jelas
sekali bagaimana kejahatan-kejahatan International Jews ini. Nah, dia
bekerjasama dengan lembaga-lembaga internasional yahudi tersebut, dan
melindungi hak-hak warga Negara Yahudi dan keturunan Yahudi di
Indonesia. Jadi jelas sekali agendanya apa. Serta memajukan kerjasama
bisnis, investasi, IT, dan pendidikan tinggi dengan universitas di
seluruh dunia. Saya kira agendanya sangat jelas sekali. Benyamin Ketang
sendiri kalau kita lihat di dokumennya, adalah lulusan Hebrew University.
Jadi dia memang dididik di Yerusalem, dia lulus tahun 2006, dengan
gelar Master of Arts. Jadi, kaitannya jelas sekali antara Hani Assegaf,
Benyamin Ketang, dan Yahya Assegaf. Clearly!” - (M Fachry)
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda