Mereka jadi pembicara di Perayaan Syiah, Ghadir Khum yang pada dasarnya
adalah perayaan bukan dari Islam bahkan dalam rangka menista para
Sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kelompok Syi’ah di Indonesia semakin terbuka aktivitasnya dalam memecah belah umat Islam, melalui pelestarian dan perayaan kebencian dan dendam terhadap para sahabat Nabi Muhammad saw terkemuka, khususnya Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, dan Utsman bin Affan r.a. Hari Sabtu (26/10/2013), di Gedung Smesco Jln Gatot Subroto, Jakarta Selatan, kaum Syiah merayakan Hari Raya terbesar dalam agama mereka, yaitu “Idul Ghadir”.
Para Pembicara peringatan Idul Ghadir di Gedung Smesco Jakarta, Sabtu 26/10 2013 adalah: Dubes Iran, Dubes Paraguay (yang baru masuk Islam), tokoh Iran, Masyitoh Chusnan (Rektor UMJ), KH Syaifuddin Amsir (Rais Syuriyah PBNU), Jalaluddin Rahmat (Ijabi), dan Ridwan Saidi orang Betawi (Jakarta).
Perlu diketahui, Ulama Syiah al-Majlisi dalam Biharul Anwar vol.11/517 menjelaskan, “Kami meyakini al-Bara’ah (doktrin berlepas diri dan benci) kepada 4 berhala laki-laki dan 4 berhala perempuan serta seluruh kelompok dan pengikutnya. Mereka semua adalah makhluq Allah yang paling buruk di muka bumi.
Tidak benar keimanan seorang kpd Allah, Rasul dan para imam hingga ia membenci musuh-musuhnya”. Yang dimaksud 4 berhala laki-laki adalah Abu Bakr, Umar, Utsman dan Muawiyah. Adapun 4 berhala wanita adl Aisyah, Hafsah, Hindun dan Ummu HakamSebagaimana dimaklumi, kitab-kitab utama syiah dijejali aneka cacian dan laknat serta pengkafiran terhadap Abu Bakar ra dan Umar bin al-Khattab ra, sehingga keduanya tak segan-segan dijuluki oleh syiah sebagai al-Jibt dan al-Thagut, demikian pula gelar Haman dan Fir’aun, atau julukan keji lainnya. Muhammad bin Ya’kub al-Kulaini dalam kitabnya AL-USHUL MIN AL-KAAFI, kitab al Hujjah, Vol.I/373, hadits no.4, menukilkan sebuah riwayat yang disandarkan kepada Abu Abdillah:
“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak akan disucikan, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang mengaku berhak imamah dari Allah yang bukan haknya, dan orang yang menentang imamah dari Allah, dan orang yang meyakini bahwa mereka berdua (Abu Bakar dan Umar) termasuk orang Islam.” (lihat Memberikan Izin Perayaan Idul Ghadir Sama dengan Ikut Menistakan dan Mengkafirkan Sahabat Nabi http://www.nahimunkar.com/
Bila kini mereka yang mengaku Islam bahkan tokoh Islam atau bahkan
dianggap sebagai ulama itu masih sayang-sayang kepada agamanya, Islam,
maka sewajarnya memprotes keras acara syiah itu.
Bagaimana tidak mengherankan, orang seperti Saefuddin Amsir yang dikenal seolah sebagai penerus atau pengganti Ulama Betawi KH Syafi’i Hazami dan dulunya dikenal akrab dengan KH Abdullah Syafi’I ulama Betawi, namun kini lewat jalur NU tega-teganya Saefuddin Amsir hadir sebagai pembicara di acara syiah yang sejatinya adalah perayaan mengutuk para sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu.
Umat Islam selayaknya ingat sabda Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
Bagaimana tidak mengherankan, orang seperti Saefuddin Amsir yang dikenal seolah sebagai penerus atau pengganti Ulama Betawi KH Syafi’i Hazami dan dulunya dikenal akrab dengan KH Abdullah Syafi’I ulama Betawi, namun kini lewat jalur NU tega-teganya Saefuddin Amsir hadir sebagai pembicara di acara syiah yang sejatinya adalah perayaan mengutuk para sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu.
Umat Islam selayaknya ingat sabda Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah)
seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam
keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang
sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia
menjual agamanya (ditukar) dengan harta dari dunia” (HR. Muslim no.
118).
Berita dan foto berikut ini adalah bukti bahwa mereka pendukung berat aliran sesat syiah yang menghujat para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. sumber
Berita dan foto berikut ini adalah bukti bahwa mereka pendukung berat aliran sesat syiah yang menghujat para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. sumber
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda