Sidoarjo - APT, yang diduga anak perwira polisi, mengamuk di halaman SMA Hang Tuah
2, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis lalu (31/11). Dan hingga
empat hari sejak kejadian itu, APT masih menghirup udara bebas, karena
polisi belum menangkapnya.
Akibat ulahnya itu, satu di antara puluhan pelajar SMA Hang Tuah 2, mengalami luka serius dan harus dirawat di RS Mitra Keluarga, Waru, Sidoarjo. Alif Kurnia Safitri (15), mengalami patah tulang di bagian tangan dan kaki kanannya serta mengalami patah tulang ekor.
Menurut informasi di lapangan, APT mengamuk dan menabrakkan mobil Honda Jazz L 177 AY yang dia kendarai ke arah puluhan siswa-siswi dan guru di halaman sekolah saat jam istirahat berlangsung. Penyebabnya karena APT tersinggung kata-kata satpam SMA Hang Tuah 2.
Informasi dari sumber yang tak mau disebut namanya mengatakan, saat itu, APT yang diketahui sebagai anak seorang perwira polisi datang ke SMA Hang Tuang 2 dengan mengendarai mobil bernomor L 177 AY tersebut.
"Dia datang ke sekolah, katanya mau ngasihkan makanan ke salah satu siswi yang bersekolah di situ (SMA Hang Tuah 2). Siswi itu entah adiknya atau pacarnya, saya kurang paham, yang jelas saat hendak masuk ke halaman sekolah, ditegur oleh satpam sekolah," kata sumber tadi saat ngobrol di warung kopi dekat SMA Hang Tuah 2, Minggu malam (3/11).
Si satpam melarang mobil APT ikut masuk ke area sekolah (hanya APT saja yang masuk ke dalam sekolah) lantaran dia bukan salah satu siswa di SMA Hang Tuah 2. "Mendapat teguran dari si satpam itu, dia marah dan langsung tancap gas dan menabraki puluhan pelajar dan guru yang berada di halaman sekolah," kata sumber yang mengaku berasal dari Jombang dan tinggal di daerah sekitar SMA Hang Tuah itu.
Pernyataan sumber tersebut juga diperkuat dengan penuturan Kapolsek Gedangan, Kompol Kamran yang mengatakan, APT menjalin hubungan dengan salah satu siswa kelas XII SMA Hang Tuah 2 dan akan memeriksanya pada Senin besok (4/11).
"Kami sudah membikin surat panggilan untuk mendatangkan APT. Dan sesuai jadwal, pada hari Senin besok, penyidik kembali akan memeriksa NT, yang merupakan pacar APT yang kebetulan juga siswi kelas III SMA Hang Tuah 2. Setelah memeriksa semua saksi, APT akan kami periksa juga," jelas Kamran.
Namun, Kamran tidak menyebut soal penyebab kejadian tersebut, sebab masih melakukan penyidikan. Bahkan, pihaknya juga belum menangkap dan menyita barang bukti mobil milik APT. Diduga, lambatnya penanganan pihak kepolisian atas peristiwa ini, lantaran tersangka anak perwira polisi, Kamranpun membantahnya kalau itu penyebab belum ditangkapnya tersangka.
"Sudah ada empat saksi yang kami periksa. Kami juga masih mendalami perkaranya. Yang jelas kita sudah bekerja maksimal, kami juga sudah bekerja dengan mendatangi TKP dan rumah sakit tempat korban dirawat. Kami juga sudah membuat surat panggilan untuk APT, dan hari Senin besok, kami juga akan memeriksa NT, yang merupakan pacar APT, " tandasnya. (merdeka/4/11/
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda