Breaking News
Loading...
Jumat, 10 Januari 2014

Info Post

Gara-gara demokrasi, kami bisa teriak; demokrasi kufur, Pancasila Thogut, Republik Kafir.

Gara-gara demokrasi, kami bisa menjadi profesor, PNS, dan pejabat di Negara Thogut Indonesia.

Gara-gara demokrasi, kami bisa mengadakan Muktamar dengan bebas, lalu memaki-maki tanpa pernah ditanyai polisi.

Lihatlah, Demokrasi hancur di Mesir. Kami pun mendadak hilang dari peredaran. Kantor kami yang baru dibuka di era Presiden Mursi, Mubarak berjanggut sekarang tutup. Website kami pun jarang kami update. Karena Demokrasi mati.

Karena demokrasi mati, kami tidak lagi berani mengkritik junta kudeta di Mesir seperti keberanian kami di saat Demokrasi dipimpin Mursi. Kami bisa mengatakan, Mursi pengkhianat. Namun kepada As-Sisis kami katakan penyelamat.

Kepada Mursi budak demokrasi kami katakan, Konstitusi MEsir jauh dari Syariat kendati dibuat oleh 100 orang Guru Besar dan Ahli dalam bidangnya. Sedangkan kepada As-Sisi kami katakan, Konstitusi Baru yang dibuat 27 Sekuler-Libeal, 5 Artis Porno, 17 Komunis adalah konstitusi yang Menyatukan.

Terimakasih demokrasi. Berkat dirimu kami bisa bergerak bebas. Tanpamu, kami tak lagi bisa berbicara dan mengutukmu.
Nandang BUrhanudin
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda