Jaman penjajah, umat Islam dipaksa menjadi budak. Ngelakuin ibadah saja susah. Jaman Belanda, dipaksa ke Gereja. Jaman Jepun, dipaksa menyembah matahari. Hingga para ulama dan santri bangkit berJIHAD. Teriakan Allahu Akbar diiringi serbuan pasukan santri, Indonesia pun MERDEKA.
Usai MERDEKA, para ulama dan santri disuruh ngurus pesantren. Lalu secara sistematis para santri dipaksakan kurikulum yang meniadakan JIHAD. Sebagian malah dijejali doktrin-doktrin ZUHUD, Dunia itu penjara bagi mukmin dan surga bagi kafir. Akhirnya kata JIHAD dilecehkan. Siapapun elemen Islam yang memperingatkan kekuasaan SOekarno-SOeharto, diberangus dan dituduh PEMBERONTAK.
Di era Orde Baru, para santri dan umat Islam dicekoki ajaran Azas TUnggal. Siapapun yang mencoba bangkit melawan dan kritis terhadap pemerintah, dituduh SUBVERSIF dengan dalih SARA. Maka umat Islam dilarang membicarakan SUKU, AGAMA, RAS. Mengajarkan kebenaran TAUHID dianggap SARA. Mengajarkan bangkit melawan minoritas disebut SARA. Menyadarkan umat dari suku SUNDA=JAWA agar tidak kalah dengan non pribumi dianggap SARA. Akhirnya umat terbelakang secara pendidikan, ekonomi, bahkan politik. Umat Islam dikenal dengan IJO ROYO-ROYO, yang dibaca jadi IJO LOYO-LOYO. Bahkan tragedi kolor IJO dimunculkan.
Era reformasi pun bangkit. Umat Islam berkuaksa. Umat sadar dan tidak menentang hak etnis Tionghoa untuk diakui agamanya menjadi agama resmi di Indonesia. Hampir semua kalangan Islam tidak ada yang protes. Padahal etnis Tionghoa sudah menguasai 80 % ekonomi, diakui resmi, bahkan boleh menjadi penguasa (hak politik). Anehnya muslimah berjilbab di Bali dilarang. Muslimah POLWAN dilarang. Bahkan umat Islam digiring sebagai biang TERORIS. Lalu umat Islam pun diarahkan untuk GOLPUT.
Jadi, Pemilu 2014 umat Islam GOLPUT !. TEntu ini yang diinginkan LIBERAL-SEKULER-Islamphobia. Karena saat itu mereka yang akan full berkuasa dan umat Islam tinggal tersisa SHALAT. Itupun sudah TERSISIH oleh tontonan! Jadi bila ada elemen Islam yang memperjuangkan Syariah dan khilafah tapi GOLPUT, sama dengan mempermulus jalan LIBERAL-SEKUER-Islamphobia berkuasa. Aneh memang! Sama kalangan Islam selalu keras dan kasar! Tapi bisa seide dengan orang Liberal-SEkuler!
Status ini renungan berdasarkan fakta sejarah! Anda boleh marah boleh kesal! Boleh juga menuduh apapun! Ini era demokrasi bung!
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda