Breaking News
Loading...
Jumat, 23 Mei 2014

Info Post
PALMERAH — Perang para pensiunan atau purnawirawan jenderal mulai berkobar. Bukan di arena perang benaran, melainkan di medan politik.
Hal ini terkait dukung-mendukung calon presiden (capres). Kamis (27/3) kemarin, ratusan purnawirawan menyatakan dukungannya ke mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Prabowo Subianto, seakan menandingi sikap 22 jenderal yang menyatakan dukungan ke capres PDIP Joko Widodo (Jokowi).

Kemarin, ratusan purnawirawan jenderal memberikan dukungan ke Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai capres pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Penggeraknya adalah mantan Komandan Sesko TNI Letjen (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah.
"Saya ingin menyampaikan, mendukung Prabowo sebagai Presiden 2014-2019 dan memimpin bangsa ini ke depan," tutur Yunus.
Ha itu ia ungkapkan dalam acara Deklarasi Purnawirawan Pejuang TNI dan Polri Mendukung Gerindra dan PrabowoSubianto sebagai Presiden RI 2014-2019 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (27/3). "Kita memerlukan sosok pemimpin yang tegas dan berwibawa seperti Pak Prabowo. Saya yakin Indonesia lebih bisa maju," kata Yunus.
Yunus mengatakan, dukungan ke Prabowo merupakan dukungan spontan yang diberikan pensiunan jenderal. Namun, ia menegaskan, dukungan ini tak mewakili Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri). "Tidak ada organisasi. Ini murni (dukungan) pribadi purnawirawan. Kami dukung Prabowo karena tegas dan bersih," kata Yunus.
Prabowo yang hadir di tengah cara deklarasi terharu atas dukungan para purnawirawan. Ia tidak menyangka mendapat dukungan dari koleganya sesama purnawirawan. Menurut dia, dukungan tersebut akan menambah semangatnya untuk bertarung di Pilpres 2014. "Saya terharu mendapat dukungan yang tegas dan jelas. Saya terima sebagai amanah," kata mantan menantu mendiang Soeharto ini.
Tandingi Jokowi
Gerakan Yunus dan kawan-kawan ini sepertinya menanadingi aksi sejumlah purnawirawan Jenderal TNI di bawah komando Jenderal (Purn) Luhut B Pandjaitan yang mendukung Jokowi, sesaat setelah Gubernur DKI itu menyatakan siap menerima mandar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secabai capres 14 Maret silam.
Sebelumnya diberitakan, Luhut bersama puluhan purnawirawan jenderal lainnya memuji Mega. Keputusan presiden RI kelima tersebut dianggap sangat tepat selaku Ketua Umum PDIP memberi mandat ke Jokowi sebagai capres. Menurutnya, keputusan Mega tersebut adalah hal luar biasa.
Luhut menilai, Jokowi merupakan pemimpin yang mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Menurutnya, keputusan Mega tersebut adalah sebuah sejarah. "Ibu Mega telah membuat keputusan bersejarah. Itu merupakan legacy bagi beliau," kata Luhut di Wisma Bakrie, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/3) lalu.
Dibawah komando Luhut para purnawirawan itu lebih mengapresiasi Jokowi dan Aburizal Bakrie (Ical) daripada Prabowo atau Wiranto. Pasalnya, Ical dan Jokowi merupakan dua orang capres yang didukung partai pendulang suara lumayan bagus. "Yang punya 20 persen parliamentary threshold itu Ical dan Jokowi," ucap Luhut. (Tribunnews/zul)
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda