Breaking News
Loading...
Selasa, 23 September 2014

Info Post


Jakarta - Keberanian anak-anak era milenium III dalam mengungkapkan pendapat, perlu diacungi jempol.

Kali ini, tak tanggung-tanggung, seorang Pejabat sekelas Wakil Gubernur, mendapat teguran dari seorang siswa kelas 1 SD karena berbicara kasar di hadapan siswa-siswa SD yang berkunjung ke Balaikota.

Meski baru kelas I SD, siswa-siswa SD Gemala Ananda, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tak sungkan mengoreksi ucapan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.

Ahok yang sering bicara tanpa dipikir tersebut kerap keceplosan memilih kosakata yang kurang tepat di depan anak-anak SD ini.

Hal ini terjadi misalnya saat salah seorang siswa, bertanya mengenai penebangan pohon yang marak di Jakarta.

Menurut siswa tersebut, menebang pohon itu, dapat menyebabkan udara Jakarta semakin panas dan mudah terkena banjir.

Di hadapan puluhan siswa tersebut, Ahok kemudian menjawab dengan penuh emosi bahwa ada penjahat yang suka mencuri dan memotong pohon. Ahok lantas mengatakan, penjahat tersebut "kurang ajar".

“Memang banyak penjahat yang mencuri pohon, dia potong pohonnya dan dijual untuk mencari duit, kurang ajar itu penjahatnya,” kata Ahok di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Kamis, 19 September 2014.

Mendengar itu, salah seorang guru langsung mengingatkan Ahok kalau ia berbicara di hadapan siswa SD. Ahok pun meralat pernyataannya.

“Eh, enggak baik itu. Jangan semua kata-kata Bapak didengerin ya. Yang harus didengerin itu nasihat bapak- ibu guru dan mama-papanya,” kata Basuki tertawa.

Salah seorang siswa lainnya juga bertanya kepada Ahok.

“Pak Ahok, kenapa banyak spanduk dan poster caleg di jalan? Mukanya Pak Jokowi juga banyak,” tanya siswa tersebut.

Mendengar itu, Ahok dan semua peserta di Balai Agung tertawa.

“Yang suka pasang spanduk itu orang tua yang perbuatannya kurang baik, mereka kurang kerjaan. Nanti, kalau kita ketemu orangnya, dimarahi sama dipukul saja, ya,” kata Ahok dengan nada keras.

“Jangan dimarahi, Pak, dinasihati,” tegur siswa itu.

“Eh… iya, ditegur dan diingatkan. Maaf ya, aduh kayaknya aku mesti masuk kelas I lagi nih,” seloroh Ahok sambil tertawa.

Semoga Ahok lebih berhati-hati dalam berucap, karena anak kelas 1 SD saja sudah memahami bahwa ucapan Ahok sering tak tepat. (sumber)
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda