Breaking News
Loading...
Rabu, 21 Januari 2015

Info Post

By: Nandang Burhanudin 


Setelah kekuatan Ikhwanul Muslimin dilumpuhkan, baik yang di Mesir, Tunisia, Jordania, Aljazair, Saudi Arabia, hingga Yaman. Maka praktis negara-negara berpenduduk mayoritas Sunni, tunduk pada dua kekuatan adidaya di Timur Tengah: Israel dan Iran.
Ada beberapa hal menarik. Pertama: Iran sukses membentuk sel-sel bersenjata di negeri-negeri Sunni. Di antaranya:
1. Milisi Syiah di Irak, dengan kekuatan senjata tak terbatas dan berpusat di ibu kota Baghdad.
2. Rezim Assad di Syiria yang hampir 4 tahun perang berkecamuk, tidak berhasil dilengserkan.
3. Hizbulloh, yang semakin kuat di Libanon.
4. Syi'ah Hautsi, yang bulan September 2014 sukses menguasai ibu kota Yaman. Lalu kemudian 18 Januari 2015, sukses menguasai kompleks istana kepresidenan di Yaman.
Kedua: Israel (Yahudi) dengan kekuatan superpower AS, Inggris, Perancis, sukses mengelabui negara-negara Arab. Seluruh rezim Arab ketakutan jika kekuasaannya berakhir. Maka semua benar-benar mengabdikan diri kepada kepentingan Zionis-Salibis. Rezim-rezim Arab sibuk memerangi ISIS (kita tahu ISIS siapa?) lalu membiarkan SYiah merajalela di wilayah Teluk.
Di titik ini, rezim-rezim Arab berada pada kekalutan luar biasa. Salah menentukan musuh. Membantu pembantaian Ikhwan, lalu berkawan dengan Israel dan rezim-rezim budak Israel. Lalu mengapa semua terjadi? Jelas seterang purnama. Semua peristiwa menggiring pada tema besar: Nubuwwah Rasulullah tentang akhir zaman benar-benar terbukti. Maka wajar bila sosok Rasulullah menjadi sentral dari pelecehan yang dilakukan semua musuh Islam. Mereka membenci Muhammad, karena membenci Risalahnya yang rahmatan Lil-'Alamin.
Jadi sahabat, mari kuatkan keimanan di tengah hiruk pikuk fitnah yang merajalela saat ini. Semoga kita tidak salah jalan!
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda