New
Delhi - Sebuah grup rock yang seluruh personelnya wanita membatalkan
pertunjukan di Kashmir setelah menerima ancaman pemerkosaan dan
pembunuhan. Ancaman itu antara lain disampaikan melalui Facebook.
Pragaash, nama grup ini, populer setelah menerima banyak penghargaan pada usianya yang baru seumur jagung. Namun sejak itu mereka juga menjadi target... serangan kaum ekstremis.
Ancaman yang dilontarkan di Facebook tak hanya sekali dan bukan hanya dilakukan satu orang. Para pengancam itu mengatakan tak ada yang pantas bagi personel Pragaash-- yang artinya adalah cahaya--selain diperkosa dan kemudian ditenggelamkan di sungai.
Di halaman Facebook Kashmir News, ancaman juga dilontarkan. Mem-posting gambar grup itu, sang pengunggah menulis, "Secara pribadi, saya menganggap mereka sebagai anak yang tak tahu malu."
Anggota band, Farah Deeba (gitaris), Aneeka Khalid (vokalis), dan Noma Nazir (gitaris) menolak membicarakan masalah ini. Namun mereka dikabarkan sangat terguncang oleh ancaman itu. Kini mereka menyepi di sebuah tempat di New Delhi.
"Mereka terluka. Mereka menangis, tapi aku mencoba meyakinkan mereka untuk terus berjalan," kata Adnan Mattoo, pemilik Band Inn, akademi musik yang melahirkan grup ini. "Mereka hanya bocah 15 tahun yang masih terlalu muda untuk menghadapi ancaman seperti itu."
Menteri Besar Jammu dan Kashmir, Omah Abdullah, menyatakan dukungannya terhadap trio ini. Ia berharap "segelintir orang bodoh tidak akan membungkam mereka".
"Memalukan, mereka menggunakan kebebasan berbicara melalui media sosial dan kemudian menggunakan kebebasan itu untuk mengancam anak perempuan yang memiliki hak untuk bernyanyi," kata Omah. (tempo/5/2/13)
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda