Umat Islam Mulai Bersatu, Fraksi PKS Dan Ormas Islam Bentuk Forum Bulanan
Islamedia - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI dan pimpinan
sejumlah Ormas Islam sepakat untuk membuat sebuah forum bulanan guna
membahas masalah-masalah keumatan. Forum ini akan mengawal produk-produk
perundangan yang terkait langsung dengan kepentingan umat.
.
Kesepakatan dicapai di akhir acara silaturahim pimpinan Ormas Islam dan
dengar pendapat RUU keumatan di ruang pleno Fraksi PKS, Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2013).
.
Pimpinan sejumlah ormas Islam hadir
memenuhi undangan Fraksi PKS, di antaranya: MUI, LPPPOM MUI, Ikatan
Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Badan Musyawarah Organisasi Islam
Wanita Indonesia (BMOIWI), Wanita Syarikat Islam, Wanita Islam, Muslimat
NU, Hizbut Tahrir Indonesia, Muslimah HTI, PII, KBPII, Pemuda PUI,
Wanita PUI dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
.
“Dengan
forum bulanan ini kita bisa sama-sama membahas problem umat dan mencari
jalan keluarnya. Termasuk segala hal yang perlu kita perjuangkan
melalui parlemen,” tutur Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid.
.
Sebelumnya, dalam forum silaturahim dan dengar pendapat ini, para
pimpinan Ormas Islam menyampaikan sejumlah persoalan yang menjadi
perhatian umat. Di antaranya soal pelaksanaan haji yang masih banyak
kelemahan di sana-sini, masalah jaminan produk halal hingga isu
kesetaraan gender dan perlindungan keluarga.
. Sementara itu, terkait RUU Jaminan Produk Halal (JPH) yang sedang dibahas di DPR, Hidayat menyampaikan harapannya agar RUU ini segera bisa disahkan menjadi UU.
“Saya mengharapkan RUU ini dapat segera selesai pada masa sidang ini. Pembahasannya bisa dilakukan lebih efektif dan cepat tanpa harus mengurangi kualitas RUU JPH itu,” tegas Hidayat yang juga anggota Komisi VIII ini.
Hidayat mengungkapkan, setidaknya ada tiga hal yang krusial dalam peta pandangan masing-masing fraksi terkait RUU JPH ini. Ketiga hal tersebut adalah masalah kelembagaan, peranan MUI, dan sifat pengaturannya. Selanjutnya tiga hal inilah yang nantinya akan mengerucut menjadi materi lobi dalam rapat-rapat lobi.
.
“Mudah-mudahan dalam forum lobi ini ada win-win solution. Artinya, yang terkait dengan kelembagaan berdasarkan pendapat pemerintah, namun untuk peran MUI dan sifat pengaturan diharapkan sesuai dengan pandangan DPR. Ini Agar pertemuan kesepahaman itu dapat mempertimbangkan kemaslahatan rakyat,” paparnya.
-----------
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda