Breaking News
Loading...
Senin, 18 Maret 2013

Info Post

JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bicara soal toleransi 56.000 gereja, itulah tema sebuah kiriman Broadcast BlackBerry Messenger (BBM) yang banyak tersebar dan diterima redaksi voa-islam.com.

Isi dari pesan tersebut mengisahkan Jusuf Kalla yang kini menjadi Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang menanggapi secara tegas pertanyaan tentang GKI Yasmin, Bogor di hadapan 700 ratus pendeta. Ia juga berbicara soal toleransi yang harus berasal dari kedua belah pihak. Berikut ini kutipan lengkap kisah Jusuf Kalla yang berani bersikap tegas di hadapan para pendeta.

Jumat sore kemarin (1/3/2013), Pak Jusuf Kalla memimpin rapat DMI. Sehabis Magrib beliau cerita bahwa baru saja ceramah di Makasar dalam konferensi gereja dihadapan 700 pendeta. Dalam sesi tanya jawab ada yang tanya tentang gereja di Yasmin (GKI Yasmin- red.)  Bogor beliau menjawab: “Anda ini sudah punya 56.000 gereja seluruh Indonesia tidak ada masalah, seharusnya berterima kasih, pertumbuhan jumlah gereja lebih besar daripada masjid, kenapa urusan satu gereja ini anda sampai bicara ke seluruh dunia?”

“Toleransi itu kedua belah pihak, anda juga harus toleran. Apa salahnya pembangunan dipindah lokasi sedikit saja, Tuhan tidak masalah kamu mau doa di mana. Izin Membangun gereja bukan urusan Tuhan, tapi urusan Walikota,” begitu khasnya Jusuf Kalla dengan nada yang tinggi.

Kemudian Jusuf Kalla bercerita lagi, bahwa dalam konferensi gereja di hadapan 700 pendeta Pak Jusuf Kalla juga ditanya: "Mengapa di kantor-kantor mesti ada masjid?"

Dengan tegas JK menjawab: "Justru ini dalam rangka menghormati anda. Jumat kan tidak libur, anda libur hari Minggu untuk kebaktian. Anda bisa kebaktian dengan 5 kali shift, ibadah Jum’at cuma sekali. Kalau anda tidak suka ada masjid di kantor, apa anda mau hari liburnya ditukar; Jum’at libur, Minggu kerja. Pahami ini sebagai penghormatan umat Islam terhadap umat Kristen,” tegas Jusuf Kalla.

Tentu saja kisah Jusuf Kalla yang begitu berani mengambil sikap tegas itu jelas membuat kagum umat Islam yang mendengarnya. Namun demi memperoleh kebenaran cerita tersebut jurnalis voa-islam.com mengkonfirmasi ustadz Fahmi Salim yang turut serta dalam rapat DMI bersama Jusuf Kalla.

Wakil Sekjen MIUMI tersebut akhirnya membenarkan cerita Jusuf Kalla tersebut. “itu betul, disampaikan bapak Jusuf Kalla saat rapat di DMI Jum’at sore kemarin. Jadi beliau menceritakan apa yang disampaikan saat diundang oleh sinode gereja di Makassar,” kata ustadz Fahmi Salim, kepada voa-islam.com, Ahad (3/3/2013).

Semoga sikap bijak dan tegas Jusuf Kalla itu bisa dicontoh oleh para pemimpin, tokoh maupun negarawan yang lain. Jangan sampai demi meraih simpati minoritas seorang Muslim menanggalkan pembelaannya terhadap kepentingan umat Islam. [Ahmed Widad]

Sumber: http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/03/23469/inilah-sikap-tegas-jusuf-kalla-soal-gereja-di-depan-700-pendeta/
-

JAKARTA - Jumat sore kemarin, Pak Jusuf Kalla memimpin rapat DMI (Dewan Masjid Indonesia). Sehabis magrib beliau cerita bahwa baru saja ceramah di Makasar dalam konferensi gereja dihadapan 700 pendeta. Dalam sesi tanya jawab ada yg tanya tentang gereja di Yasmin Bogor. Beliau jawab: Anda ini sudah punya 56.000 gereja seluruh Indonesia tdk ada masalah, seharusnya berterima kasih, pertumbuhan jumlah gereja lebih besar daripada masjid, kenapa urusan 1 gereja ini anda sampai bicara ke seluruh dunia?. Toleransi itu kedua belah pihak, anda juga harus toleran. Apa salahnya pembangunan dipindah lokasi sedikit saja, Tuhan tidak masalah kamu mau doa dimana. Izin Membangun gereja bukan urusan Tuhan, tapi urusan walikota. Begitu khasnya Pak JK dengan nada yg tinggi.

CERITA JK Lagi: Dalam konferensi gereja dihadapan 700 pendeta Pak Jusuf Kalla juga ditanya: "Mengapa di Kantor-Kantor Mesti ada masjid?." Dengan tegas JK menjawab: "Justeru ini dalam rangka menghormati anda. Jumat kan tidak libur, anda libur hari minggu untuk kebaktian. Anda bisa kebaktian dgn 5 kali Shift, ibadah Jumat cuma sekali. Kalau anda tidak suka ada masjid di kantor, apa anda mau hari liburnya ditukar, Jumat libur, minggu kerja. Pahami ini sebagai penghormatan umat Islam terhadap umat kristen. Jumat sore kemarin, Pak Jusuf Kalla (JK) memimpin rapat DMI. Sehabis magrib beliau cerita bahwa baru saja ceramah di Makasar dalam konferensi gereja dihadapan 700 pendeta. Dalam sesi tanya jawab ada yg tanya tentang gereja di Yasmin Bogor.

Beliau jawab: Anda ini sudah punya 56.000 gereja seluruh Indonesia tdk ada masalah, seharusnya berterima kasih, pertumbuhan jumlah gereja lebih besar daripada masjid, kenapa urusan 1 gereja ini anda sampai bicara ke seluruh dunia?. Toleransi itu kedua belah pihak, anda juga harus toleran. Apa salahnya pembangunan dipindah lokasi sedikit saja, Tuhan tidak masalah kamu mau doa dimana. Izin Membangun gereja bukan urusan Tuhan, tapi urusan walikota. Begitu khasnya Pak JK dengan nada yg tinggi.

Ini cerita Pak  JK Lagi: Dalam konferensi gereja dihadapan 700 pendeta Pak Jusuf Kalla juga ditanya: "Mengapa di Kantor-Kantor Mesti ada masjid?." Dengan tegas JK menjawab: "Justeru ini dalam rangka menghormati anda. Jumat kan tidak libur, anda libur hari minggu untuk kebaktian. Anda bisa kebaktian dg 5 kali Shift, ibadah Jumat cuma sekali. Kalau anda tidak suka ada masjid di kantor, apa anda mau hari liburnya ditukar, Jumat libur, minggu kerja. Pahami ini sebagai penghormatan umat Islam terhadap umat kristen. (Laporan Cerita dari pembaca RIMA)

Sumber: http://www.rimanews.com/read/20130302/93808/jusuf-kalla-dengan-bijaksana-dan-arif-menjelaskan-pesatnya-pembangunan-50000
-


Hidayatullah.com—Nasehat mantan Wakil Presiden RI, Mohammad Jusuf Kalla (JK) kepada kaum Kristiani tentang toleransi di sidang sinode gereja di Makasar beredar melalui BlackBerry Messenger (BBM).


“Saya mendapatkan pesan itu Sabtu pagi (02/03/2013), “ ujar Sekretaris MUI Jawa Timur, Mohammad Yunus kepada hidayatullah.com.  Menurut Yunus, pertama kali ia mendapatkan dari seorang teman di Jakarta. Namun belakangan juga mendapatkan hal serupa dari kolega-koleganya di beberapa daerah.



Seperti diketahui, semenjak hari Sabtu,  nasehat JK kepada kaum Kristiani akan pentingnya saling memahami dan menghormati dalam membangun toleransi beredar ke masyarakat. Nasehat JK ini awalnya disampaikan JK dalam rapat  dengan Dewan Masjid Indonesia (DM I), di mana ia duduk sebagai Ketua Umum DMI. Kala itu, ia bercerita hasil oleh-oleh usai diundang ceramah dalam sidang sinode gereja di Makasar. Namun, bocoran ceramah JK itu beredar ke masyarakat.

“Jumat sore kemarin, Pak Jusuf Kalla memimpin rapat DMI. Sehabis magrib beliau cerita bahwa baru saja ceramah di Makasar dalam konferensi gereja di hadapan 700 pendeta. 

Dalam sesi tanya jawab ada yang tanya tentang gereja di Yasmin Bogor. Beliau jawab, “Anda ini sudah punya 56.000 gereja seluruh Indonesia tdk ada masalah, seharusnya berterima kasih, pertumbuhan jumlah gereja lebih besar daripada masjid, kenapa urusan 1 gereja ini anda sampai bicara ke seluruh dunia? Toleransi itu kedua belah pihak, Anda juga harus toleran. Apa salahnya pembangunan dipindah lokasi sedikit saja, Tuhan tidak masalah kamu mau doa dimana. Izin Membangun gereja bukan urusan Tuhan, tapi urusan walikota. Begitu khasnya Pak JK dengan nada yg tinggi,” demikian isi BBM tersebut. [Baca lengkapnya: JK: Izin Membangun Gereja Bukan Urusan Tuhan, tapi Urusan Walikota]

Sementara itu, Sekjen DMI Imam Ad Daruqutni membenarkan perihal nasehat JK kepada kaum Kristiani soal toleransi tersebut. Menurut Imam, potongan pesan JK yang beredar di masyarakat tersebut disampaikan saat rapat dengan pengurus DMI di Jakarta minggu lalu.

“Betul itu pesan pak JK sehabis diundang di acara sinode gereja di Makasar. Intinya, dalam pesan beliau, toleransi tidak bisa sepihak hanya dituntut kepada kaum Muslim saja. Sebab  selama ini umat Islam Indonesia sudah sangat toleran,” demikian ujar Imam kepada hidayatullah.com, Senin (04/03/2013) pagi.

Imam juga mengatakan, bahkan dalam rapat itu JK menyampaikan, jika umat Islam tidak toleran, tidak mungkin bisa berdiri gereja terbesar di Asia Tenggara di Kemayoran Jakarta.


Sebelumnya, Wakil Presiden RI periode 2004-2009  sempat tampil sebagai pembicara pada persidangan Sinode Tahunan Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) yang berlangsung di Grand Clarion Hotel, Makassar, Rabu (20/2/2013).



Selain menghadirkan JK, kegiatan ini juga mengundang sejumlah tokoh nasional dan pemuka agama Islam terkemuka di daerah ini untuk tampil sebagai pembicara. Salah satunya Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Qasim Mathar MA.*



sumber: http://www.hidayatullah.com/read/27529/04/03/2013/nasehat-jk-tentang-toleransi-di-sidang-sinode-gereja-beredar-via-bbm.html

-

Pengunjung yang Baik selalu meninggalkan komenter

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda