Arno
Suprapto, seorang relawan anti-narkoba Banyumas, Jawa Tengah,
menggantung dirinya di tengah
perempatan Sri Ratu Jalan Jenderal
Soedirman Purwokerto. Hal itu sontak membuat pengguna jalan yang berlalu
lalang terkejut.
Namun, aksi simbolik yang dilakukan Arno mulai pukul 09.00 WIB tak berlangsung lama. Dia lantas menyudahi aksi yang digelarnya untuk memperingati Hari Anti Narkoba Internasional yang diperingati tiap 26 Juni.
"Aksi ini merupakan bentuk kemarahan kami dari warga Banyumas karena
maraknya peredaran narkoba di kalangan generasi muda bangsa ini,"
katanya, Rabu (26/6).
Menurutnya, peredaran narkoba belum ditindaklanjuti dengan perangkat hukum yang benar-benar tegas bagi para bandar narkoba. |
"Kami
meminta adanya ketegasan hukum terhadap bandar narkoba yang selama ini
tidak pernah mendapat ganjaran yang setimpal. Karena itu, kami
menyerukan agar bandar narkoba harus dihukum gantung," tegas Arno.
Arno menjelaskan saat ini Purwokerto adalah salah satu surga narkoba di
Jawa Tengah. Lantaran banyak dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang
menjadi sasaran peredarannya.
"Saat ini Purwokerto menjadi incaran
peredaran narkoba karena kota ini dikenal menjadi kota pelajar.
Kenyataannya selama ini banyak di kalangan pelajar dan mahasiswa yang
menjadi target peredaran narkoba," jelasnya.(merdeka/26/6/13) |
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda