JAKARTA -
Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) bidang Nahi Munkar, Munarman SH
menanggapi sikap politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari. Menurut Munarman,
Eva yang bersuamikan Dubes Timor Leste berada di bawah kendali asing dan
menyusup di partai nasionalis.
Hal itu disampaikan Munarman terkait desakan Eva Kusuma Sundari yang meminta Kemenkominfo menutup situs-situs Islam seperti voa-islam.com, arrahmah.com dan lain-lain.
“Hati-hati
dengan Eva Sundari itu, suaminya Dubes Timor Leste di Malaysia dan
kafir. Artinya dia di bawah kendali warga asing. Dia menyusup ke partai
nasionalis agar samarannya sebagai agen asing tidak terdeteksi,” ungkap
Munarman kepada voa-islam.com, Ahad (21/7/2013).
Lebih
jauh Munarman menjelaskan, Eva dulu pernah bekerja dengan LSM asing,
maka tak heran jika Eva bekerja untuk menghancurkan fondasi Islam
termasuk bersikeras menutup situs-situs Islam yang merupakan agenda
Zionis.
“Dia dulunya bekerja sebagai agen asing yang menggunakan cover
Funding Agency, Asia Foundation, makanya misinya menghancurkan fondasi
Islam yang menjadi pedoman banyak kalangan muda dan saat ini dakwah
melalui media online menjadi salah satu agenda yang harus dihancurkan
berdasarkan agenda global Zionis internasional,” jelasnya.
Dia dulunya bekerja sebagai agen asing yang menggunakan cover Funding Agency, Asia Foundation, makanya misinya menghancurkan fondasi Islam...
Eva
jelas memiliki standar ganda dalam bersikap. Di satu sisi ia seolah
begitu menyoroti umat Islam, ia gencar mendesak pembubaran gerakan Islam
seperti FPI, termasuk mengaitkan pemberitaan situs-situs Islam dengan
radikalisme.
Namun,
di sisi lain ia tak pernah bersuara terkait pelanggaran HAM Densus 88,
pembakaran masjid di Porsea termasuk sikap pecalang-pecalang di Bali
yang bisa seenaknya menutup fasilitas publik saat hari raya nyepi.
“Eva itu
tidak pernah mau komentar terhadap masjid yang dibakar orang kafir di
Porsea, padahal dia tahu persis, juga tidak pernah komentar terhadap
pelanggaran HAM berat oleh Densus 88, juga tak pernah komentar terhadap
tindakan main hakim sendiri pecalang-pecalang di Bali yang menutup
seluruh tempat hiburan dan fasilitas publik lainnya. Karena memang dia
ditugaskan oleh pihak asing khusus untuk merecoki umat Islam,” tegasnya.
[Ahmed Widad](voa-islam.com)
Komentar Anda via Facebook
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda