Breaking News
Loading...
Selasa, 13 Agustus 2013

Info Post
Nama Asli : Bima (mengerikan)
Nama lain: Werkodara (perut serigala), Bayusuta (keturunan Dewa Bayu), Bhimasena (panglima perang)
Asal: Hastinapura, Kerajaan Kurukshetra
Senjata: Gada Rujakpala
Pusaka: Kuku Pancakenaka, Alugara, Bargawa dan Bargawasta
Istri: Drupadi, Arimbi, Walandara, Nagagini
Titisan: Batara Bayu
Special Skill: Invincible Muscle, Master of Mace
Anak: Gatotkaca, Antasena, Antareja, Sutasoma, Sarwaga

Bima adalah putra kedua dari Pandu dan Kunti yang notabene titisan Batara Bayu. Dia merupakan yang terkuat di Pandawa karena secara fisik dia memilki postur tubuh yang tinggi dan berotot. Sifatnya kasar walaupun hatinya lembut. Dia adalah satu-satunya anggota Pandawa yang paling ditakuti musuh sebelum bertarung. Hal yang paling menonjol dari Bima adalah dia tidak pernah menjilat ludah sendiri.

Pada masa kanak-kanak, Bima memiliki kekuatan yang besar dibanding anak sebayanya. Dia sering berbuat jahil kepada sepupunya, yaitu Kurawa. Duryodana adalah salah satu yang paling sering menjadi korban keusilan Bima sehingga dia sangat benci. Suatu hari Pandawa dan Kurawa bertamasya ke Sungai Gangga. Kurawa menyuguhkan makanan dan minuman yang berisi racun dan dimakan semua oleh Bima. Seketika, dia pingsan kemudian diikat dan dihanyutkan dengan rakit di Sungai Gangga. Saat rakit berada ditengah-tengah sungai, ular mulai keluar dan mematuk tubuh Bima yang anehnya, bisa ular tersebut justru menjadi penangkal racun makanan tadi. Ketika Bima tersadar dia membunuh ular-ular tersebut. Salah satu ular pergi dan melaporkan kepada Antaboga (Raja Ular). Mendengar laporan tersebut, Antaboga menyambut Bima dan memberikan minuman. Satu mangkuk minuman tersebut berisi kekuatan yang setara dengan sepuluh gajah dan Bima meminum tujuh mangkuk.

Pada saat pelatihan militer kepada Resi Druna, Bima memusatkan pelatihan terhadap senjata gada dan menjadi saingan berat Duryodana. Namun, dibandingkan Duryodana, Bima memiliki kecerdasan dan taktik yang lebih tinggi.

Saat peristiwa Bale Sigala-Gala, Bima berhasil lolos dengan membuat sebuah terowongan yang menuju ke hutan. Bima harus menggendong ibunya, membawa Nakula dan Sadewa dipahanya dan menggotong Yudhisthira dan Arjuna dilengannya. Dia harus berjalan sejauh 72 mil sambil membawa saudara dan ibunya.

Di kerajaan raksasa Hidimbawana, Bima bertemu dengan seorang putri yang bernama Hidimbi/Arimbi dan mereka saling jatuh cinta. Kakak Arimbi yang bernama Hidimba marah karena tidak seharusnya raksasa jatuh cinta kepada makanan mereka yang kemudian memaksa Bima untuk bertarung. Bima berhasil membunuh Hidimba dan menikahi Arimbi. Mereka memiliki seorang putra yang diberi nama Gatotkaca. Bima beserta saudara dan ibunya sempat tinggal selama beberapa bulan disana sebelum melanjutkan perjalanan.

Setelah pergi dari Hidimbawana, Pandawa sampai di sebuah kota yang bernama Ekacakra dimana seorang raksasa yang bernama Bakasura meneror kota tersebut dan memaksa warga kota memberikan makanana dan korban manusia setiap minggunya. Pandawa akhirnya menginap di sebuah rumah milik kaum Brahmana dimana keluarga tersebut yang mendapat giliran mengirimkan tumbal. Karena merasa berhutang budi, Dewi Kunti menyuruh Bima yang berangkat sebagai korban. Esoknya, Bima pergi ke goa Bakasura dengan membawa segerobak makanan dan dihabiskannya sendiri. Setelah itu dia memanggil sang raksasa dan berkelahi. Pertarungan yang terjadi beberapa lama tersebut dimenangkan oleh Bima. Mayat Bakasura dibawa ke Ekacakra sebagai bukti dan mereka kembali melanjutkan perjalanan ke Panchawala karena mendengar sayembara dimana seorang putri yang bernama Drupadi sedang diperebutkan.

Pada masa pembuangan dan penyamaran, Bima menyamar sebagai juru masak di Kerajaan Winata. (Bima memang dikenal dengan kemahirannya mengolah makanan lezat).

Pada perang agung Bharatayuddha, Bima berperan sebagai panglima perang Pandawa. Bima bertarung satu-lawan-satu dengan Duryodana dalam duel gada. Ketika duel berlangsung, Kresna mengingatkan sumpah Bima yang berhasrat memukul paha Duryodana (pada duel gada, paha adalah bagian yang dilarang). Dengan ketangkasannya, Bima berhasil mematahkan paha Duryodana dengan ayunan gadanya dan beberapa saat kemudian, Duryodana tewas.

Sama seperti saudaranya yang lain, Bima meninggal secara sempurna (moksa) dalam perjalanan terakhirnya ke gunung Himalaya.

Seputar Pusaka Bima
Kuku Pancakenaka adalah sebuah senjata (seperti pisau) yang terletak diantara jari telunjuk dan jari tengah (mirip dengan konsep "Wolverine's Claws")

Bargawa dan Bargawasta adalah senjata yang berupa kapak.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=606278822728547&set=a.311222288900870.78080.302732069749892&type=1&relevant_count=1
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda