MESIR - Paska pembantaian berdarah yang dilakukan
militer Mesir 14 Agustus lalu dan ditetapkannya status darurat, kondisi
keamanan di mesir kian memburuk. Aparat militer semakin brutal
dan cenderung sentimen terhadap warga pendatang terutama yang berasal
dari Indonesia dan Malaysia.
Razia dan operasi yang dilakukan aparat bahkan terlalu berlebihan,
mereka melakukan penggeledahan hingga ke ponsel pribadi untuk memeriksa
foto-foto atau video, bahkan hingga ke akun facebook.
“Kondisi
keamanan mesir sekarang menurun, wafidin (pendatang) terutama dari
Indonesia dan Malaysia agak sentimen militernya. Ada kawan yang
digeledah sampai memeriksa HP, foto-foto atau video tentang kerusuhan
Mesir dan juga membuka fb-nya,” ujar Ummu Abdullah, kontributor
voa-islam.com di Mesir, Senin (19/8/2013).
Akibat perlakuan militer Mesir yang represif tersebut, kondisi keselamatan WNI di Mesir pun terancam.
“Kemarin ditemukan dua mayat wanita Filipina d idalam koper di daerah
Saqor Quraisy (Hayyu 'Asyir) yaitu wilayah yang banyak warga dihuni
warga dari Asia. Kejadian itu cukup membuat panik warga Indonesia dan
mendesak pemerintah untuk diadakannya evakuasi. Di Mansuroh ada juga
mahasiswi kedokteran malaysia yang didobrak rumahnya oleh militer,”
ungkapnya.
Untuk itu, WNI yang kini masih berada di Mesir
mendesak pemerintah Indonesia agar segera melakukan evakuasi sebelum
jatuhnya korban jiwa.
“Mendesak pemerintah indonesia untuk
melakukan evakuasi. Karena kami tidak mau menunggu jatuhnya korban jiwa
baru ada tindakan pemerintah. Pemerintah mesir sekarang cendrung
brutal,” pungkasnya.
Mengingat situasi keamanan yang terus
memburuk, WNI yang kini masih berada di Mesir menyerukan kepada umat
Islam di Indonesia agar memanjatkan doa demi keselamatan mereka dan juga
rakyat Mesir. [Ahmed Widad]. Nb: insya Allah ini valid beritanya,krn
teman ana sudah cek via kawannya di Mesir (dia tinggal di Saqr qurays).(voa-islam.com)
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda