Breaking News
Loading...
Senin, 14 Oktober 2013

Info Post

Desa Deir Yassin terletak di barat kota al Quds. Di desa itu masih tersisa bukti-bukti khususnya bagi rakyat Palestina. Ketika disebut nama desa Deir Yassin maka yang hanya terbersit di dalam benak adalah pembantaian brutal yang dilakukan geng-geng Zionis menjelang pendirian entitas Zionis di atas tanah Palestina.


Sudah sejak 64 tahun, orang-orang Palestina bertekad terus memperingati peristiwa ini, mereka menegaskan komitmennya berpegang teguh mempertahankan tanah meskipun berbagai pembantaian yang dilakukan Zionis hingga hari ini.

Pembantaian Deir Yassin, yang diperingati setiap 7 April, merupakan pilar utama dalam pelaksanaan rencana pembersihan etnis di Palestina. Sekiranya bukan karena pembantauan tersebut dan yang lainnya, pasti tidak dimungkinkan pendirian entitas Zionis Israel.

Sebagai penegasan untuk itu, Manachem Begin (mantan PM Zionis) telah mengirim telegram ucapan selamat kepada kepada komandan lokal pasukan geng Irgon Zionis, Raanan, di mana ia berkata, “Saya mengucapkan selamat kepada Anda untuk kemenangan besar ini. Sampaikan kepada tentara Anda, mereka telah membuat sejarah di Israel.” Dalam bukunya yang berjudul Mulailah Revolusi, Begin menulis, “Pembantaian Deir Yassin dengan pembantaian-pembantaian yang lainnya telah berkontribusi dalam mengosongkan negeri ini dari 650 ribu orang Arab. Kalau bukan karena Deir Yassin tentu tidak berdiri negara Israel.”

Pada tengah malam 7 April 1948 lalu, geng-geng Zionis menyerang desa Deir Yasin (yang terletak di barat al Quds dan jumlah penduduknya sebelum pembantaian sekitar 750 jiwa) dan berbagai penjuru. Mereka memanfaatkan tidak adanya kaum lelaki di desa tersebut yang keluar untuk ikut dalam “Pertempuran Qastal”, yang lainnya pergi ke al Quds untuk mengikuti pemakaman komandan Abdul Qadir Husaini.

Pembantaian ini dilakukan oleh dua kelompok mi Zionis yaitu Irgon (yang dipimpin oleh Manachem Begin (yang menjadi PM Zionis ‘Israel’di kemudian hari) dan Stern Lehi yang dipimpin oleh Yitzhak Shamir yang dikemudian hari menggantikan Begin sebagai perdana menteri, dengan kesepakatan sebelumnya dengan geng-geng Zionis Hagana.

Pada malam tersebut, geng-geng Zionis mulai bersepakat dan dengan seluruh amunisi militernya menghancurkan rumah-rumah di desa Deir Yassin satu demi satu, membakar rumah-rumah lainnya beserta penghuninya. Kaum wanita dan anak-anak berusaha keluar dari desa untuk menyelamatkan diri, namun geng-geng Zionis segera menambak siapa saja yang ada dalam bidikan senjatanya. Desa Deir Yasin berhasil disisir dan sisanya yang masih dikumpulkan dan ditembak. Akibatnya pembantaian ini menelam korban 350 meninggal sebagaimana disebutkan oleh kesaksian delegasi Palang Merah Internasional Dr Jacques de Rene.(Sinai)


sumber
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda