SITUASI genting di kota Thandwe, 260 km (162 mil) dari ibukota Yangon masih terasa, setelah polisi memulihkan ketertiban dengan menembakkan tembakan ke udara untuk membubarkan massa pada Ahad malam (29/9/2013), menurut dua sumber keamanan anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Ahad malam itu, massa Buddha kembali membakar rumah-rumah warga Muslim dan mengepung masjid. Hingga hari Senin (30/9/2013), sebagian besar Muslim Myanmar yang ketakutan masih bersembunyi di rumah mereka.
Thandwe adalah salah satu negara bagian Rakhine, wilayah paling parah yang diserang Buddha.
“Kami sekarang takut dan bersembunyi di dalam rumah seperti sebelumnya,” tutur Kyaw Zan Hla, ketua Partai Muslim Kaman kepada Reuters melalui telepon. Zan Hla menambahkan bahwa sekitar 200 orang telah bergabung dengan massa Buddha, beberapa menggunakan penutup muka dan membawa obor yang menyala.
Ia mengatakan bahwa dirinya sendiri terlibat dalam kejadian ini setelah ia menolak seorang pria Buddha memarkir sepeda motor di depan rumahnya Sabtu malam (28/9/2013), dan rumor tersebut menyebar menganggap bahwa ia telah menghina agama Buddha.
Polisi melaporkan tidak ada korban tewas atau cedera akibat insiden tersebut di Thandwe.
Source
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda