Breaking News
Loading...
Selasa, 03 Desember 2013

Info Post
MENKES : "KALAU IMAN ANDA KUAT, DIKASIH KONDOM SATU PACK PUN TIDAK AKAN ITU DIGUNAKAN"

JELANG hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember, banyak asumsi berkembang mengenai aksi membagi-bagikan kondom kepada masyarakat atau kalangan tertentu. Lantas, bagaimana tanggapan Menteri Kesehatan mengenai hal tersebut?

Menurut Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, membagi-bagikan kondom bukan untuk mendorong seseorang melakukan perbuatan berisiko. Tetapi, hal tersebut merupakan upaya untuk mencegah penularan HIV.

Tanggapan: Kalau niat KEMENKES merupakan upaya untuk mencegah penularan HIV, saya rasa tidak harus dengan membagi-bagikan kondom, karena itu sama saja menyuruh melakukan FREE SEKS. Mengapa? Iya donk, mereka (anak bangsa) dengan mudah mendapatkan kondom yang menurut mereka sulit dibeli karena malu pergi ke warung/toko, kini mereka dengan mudah mendapatkannya, itukan yang mendorong mereka bisa melakukan dengan temannya/pacarnya. Lalu mereka ketagihan melakukan seks itu bagaimana? Mereka pasti akan terus membeli kondom, bahkan mungkin selanjutnya juga mereka melakukannya tanpa kondom. Kalau sudah begitu, penularan HIV tetap tidak tercegah dan malah bertambah.

Inikah yang kemenkes inginkan?

"Jadi, tidak benar bagi-bagi kondom itu untuk menyuruh melakukan perbuatan berisiko dan kalau orang-orang datang ke tempat lokalisasi itu memang sudah niat melakukan perbuatan berisiko," tegas Menkes di Kantor Sekretariat KPAN.

Tanggapan: bu Menkes, kalau anda hubungkan dengan para konsumen lokalisasi itu lain lagi. Inikan bagi-bagi kondom, apalagi bagi-baginya ke kampus-kampus, itu kesalahan besar. Dari mahasiswa yang tidak tahu atau tak mau free seks jadi tertarik melakukannya. Disini yang jelas-jelas menjadi korban adalah wanita. Wanita akan merasa minder karena telah hilang keperawanannya, meski tidak hamil korban kondomisasi ini akan bergelampangan.

Pasca kondomisasi ini, nanti akan banyak wanita yang  tidak perawan. Sebelum bagi-bagi kondom saja banyak kasus wanita yang hilang keperawanannya(hilang karena suka sama suka, atau oleh pacarnya), apalagi ini difasilitasi pemerintah. Efek buruk nantinya yang akan menyerang adalah keputus asaan para korban kondomisasi ini, stress karena putus dengan sang pacar (karena sudah bosan, mungkin), lalu mencari pacar baru, tapi tidak diterima karena si wanita tidak perawan lagi. Lalu kemana larinya wanita korban kondomisasi ini, mereka mugkin akan lari ke tempat-tempat hiburan, diskotik, PUB bahkan jadi penghuni baru di tempat lokalisasi. Kalau pelaku seks bebas bertambah banyak, lalu penularan HIV ini akan berkurang? TIDAK bukan?! Yang ada adalah banyak wanita yang hilang keperawanannya.

Inkah yang pemerintah inginkan?

Beginikah para agen liberalism menghancurkan MORAL anak bangsa Indonesia, menghalalkan ZINA dan memfasilitasi free seks generasi muda harapan bangsa. Dengan program kondomisasi maka akan menumbuhkembangkan budaya bebas seperti diluar negeri. Lambat laun generasi muda Indonesia akan menjadi pecanduk seks bebas.

"Jadi, kalau iman Anda kuat, dikasih kondom satu pack pun tidak akan itu digunakan," tambah Menkes.

Tanggapan : Itu salah! Kalau ada kesempatan perbuatan itu bisa terjadi. Motivasi melakukan perbuatan itu bisa saja dari teman, rekan kerja atau orang-orang terdekat lainnya. Pernah tahu, karena ejekan teman seseorang bisa melakukan hal yang tidak pernah dia lakukan. Iya, itu semacam motivasi untuk melakukan sesuatu. Harus diingat itu. 

Kalau teman-temannya pada ngejek, pertahanan iman seseorang bisa jebol juga. Ditambah lagi difasilitasi pemerintah, seolah-olah diperbolehkan melakukan free seks.

---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda