Misteri pesawat Malaysia Airlines yang hilang kontak masih belum terungkap. Tak sedikit teori yang beredar terkait hilangnya pesawat
tujuan Beijing, China ini. Mulai dari tersedot ke alam gaib, dibajak
teroris, pilot bunuh diri hingga mendarat di pangkalan militer Amerika
Serikat di Diego Garcia.
Terkait pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu, mantan Presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang juga pakar pesawat terbang memiliki pendapat lain. Menurut Habibie , pesawat yang membawa tujuh WNI itu bakal sulit ditemukan karena berbagai alasan.
Berikut empat analisis Habibie soal jatuhnya Malaysia Airlines:
1.
Meledak dan hancur berkeping-keping di ketinggian 10 KM
Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang juga pakar pesawat terbang punya pendapat sendiri soal apa yang terjadi pada MH370. Menurut dia, pesawat MH370 telah meledak dan hancur pada ketinggian 10 kilometer.
"Kalau pesawat, saya sudah bilang pendapat saya adalah pertama, saya yakin bahwa pesawat itu anda cari di mana enggak akan ditemukan karena pesawat terbang itu meledak berkeping-keping di atas ketinggian 10 km," ujar Habibie di Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (20/3)
"Kalau pesawat, saya sudah bilang pendapat saya adalah pertama, saya yakin bahwa pesawat itu anda cari di mana enggak akan ditemukan karena pesawat terbang itu meledak berkeping-keping di atas ketinggian 10 km," ujar Habibie di Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (20/3)
2.
Tergantung Blackbox
Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, dirinya tak mengetahui penyebab ledakan pesawat tersebut. Penyebabnya, lanjut Habibie , hanya bisa diketahui jika black box pesawat tujuan Beijing, China itu ditemukan.
"Kenapa meledaknya saya tidak tahu. Yang bisa mengetahui meledaknya itu adalah black box kenapa meledak. Kalau misalnya hanya patah itu ada mungkin sisa-sisanya kelihatan," jelas dia.
"Kenapa meledaknya saya tidak tahu. Yang bisa mengetahui meledaknya itu adalah black box kenapa meledak. Kalau misalnya hanya patah itu ada mungkin sisa-sisanya kelihatan," jelas dia.
3.
Pesawat terbakar habis
Menurut teori mantan Presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, pesawat
yang membawa tujuh WNI itu membawa bahan bakar banyak karena akan
menempuh perjalanan jauh. Ketika bahan bakar itu dipicu oleh percikan
api, maka bahan bakar itu mampu membakar seluruh pesawat tersebut.
"Pesawat terbang itu baru saja take off. Mau terbang mungkin enam jam. Jadi dia punya sayap kiri dan kanan, penuh dengan bahan bakar minyak. Dan tentunya pernah terjadi sesuatu di negara bahwa tiba-tiba itu ada kebocoran, atau apa saya tidak tau, yang bisa jawab itu black box. Bahwa terjadi mengakibatkan sayap itu meledak," jelas Habibie di Jakarta, Kamis (20/3).
Banyak kemungkinan terjadinya ledakan tersebut, kata Habibie , dipicu dari luar atau dalam. "Ledakan karena ada bahan bakar minyak di situ. Yang menyebabkan meledak itu apakah karena dampak dari luar, apakah dari mana saja saya tidak tahu," kata dia.
"Kalau saya mengatakan karena (dipicu) terjadi pada engine yang panas dan menjadikan pesawat itu meledak, itu juga soal enginenya jelek. Jadi saya nggak boleh buat begitu," tutur dia.
"Pesawat terbang itu baru saja take off. Mau terbang mungkin enam jam. Jadi dia punya sayap kiri dan kanan, penuh dengan bahan bakar minyak. Dan tentunya pernah terjadi sesuatu di negara bahwa tiba-tiba itu ada kebocoran, atau apa saya tidak tau, yang bisa jawab itu black box. Bahwa terjadi mengakibatkan sayap itu meledak," jelas Habibie di Jakarta, Kamis (20/3).
Banyak kemungkinan terjadinya ledakan tersebut, kata Habibie , dipicu dari luar atau dalam. "Ledakan karena ada bahan bakar minyak di situ. Yang menyebabkan meledak itu apakah karena dampak dari luar, apakah dari mana saja saya tidak tahu," kata dia.
"Kalau saya mengatakan karena (dipicu) terjadi pada engine yang panas dan menjadikan pesawat itu meledak, itu juga soal enginenya jelek. Jadi saya nggak boleh buat begitu," tutur dia.
4.
Pilot berusaha mendarat di bandara terdekat
Malaysia Airlines MH370 sempat berubah arah sebelum hilang kontak dan banyak pihak yang berkesimpulan bahwa pesawat tujuan Beijing, China itu telah dibajak. Namun mantan Presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang juga pakar pesawat terbang memiliki pendapat yang rasional.
"Pilot mengetahui ada sesuatu yang tak beres dengan pesawatnya. Karena itu lah kemungkinan besar dia (pilot) harus, kalau terjadi demikian dalam waktu sesingkat-singkatnya dia harus terbang mencari lapangan terbang yang terdekat. Dia (berusaha untuk) landing," ujar Habibie di Jakarta, Kamis (20/3).
Habibie menuturkan, kemungkinan pilot melihat monitor pesawatnya yang memuat informasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada pesawat terbang itu. Ketika baru saja mendapat informasi itu, pesawat keburu meledak.[Merdeka]
"Pilot mengetahui ada sesuatu yang tak beres dengan pesawatnya. Karena itu lah kemungkinan besar dia (pilot) harus, kalau terjadi demikian dalam waktu sesingkat-singkatnya dia harus terbang mencari lapangan terbang yang terdekat. Dia (berusaha untuk) landing," ujar Habibie di Jakarta, Kamis (20/3).
Habibie menuturkan, kemungkinan pilot melihat monitor pesawatnya yang memuat informasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada pesawat terbang itu. Ketika baru saja mendapat informasi itu, pesawat keburu meledak.[Merdeka]
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda