Hampir
di semua pemilihan kepala daerah, PKS selalu menjadi musuh bersama
alias di keroyok rame-rame. Contoh paling anyar adalah di di Seruyan,
PKS menang VS keroyokan 12 Parpol di Pilkada Seruyan.
Adalah
Sudarsono, kader PKS mantan anggota DPRD Propinsi Kalimantan Tengah
yang maju sebagai calon Bupati lewat jalur independen (karena PKS tak
punya kursi di DPRD) berhasil memenangkan pilkada Kabupaten Seruyan
Kalimantan Tengah yang berlangsung 4 April 2013 yang diikuti dua pasang
calon.
Hebatnya
lagi, Sudarsono yang mengundurkan diri sebagai aleg DPRD Kalteng
(28/1/13) dan berpasangan dengan Yulhaidir ini mengalahkan keroyokan
semua partai politik yang memiliki kursi di DPRD Seruyan yang mengusung
pasangan H Achmad Ruswandi-H Sutrisno (Harus). Ahmad Ruswandi sendiri
adalah anak bupati incumbent Darwan Ali yang sudah 2x terpilih, jadi
untuk Pilkada sekarang tak bisa maju lagi maka dia majuin “putra
mahkotanya” jadi Cabup Seruyan.
Begitupun
dengan pilkada putaran kedua kota Padang. Pasangan yang diusung PKS
bersama PPP yaitu Mahyeldi - Emzalmi dikeroyok habis-habisan. Semua
partai politik yang ada kecuali PKS dan PPP yang mengusung Mahyeldi –
Emzalmi bersatu mendukung Desri James, yang awalnya calon dari jalur
independen (perseorangan).
Hebohnya
lagi dan ini dipublikasikan di media-media di Sumatera Barat, Wakil
Gubernur Sumbar Muslim kasim, 9 Bupati, 5 Walikota, 1 Wakil Walikota di
Sumatera Barat menyatakan mendukung penuh Desri – James untuk Walikota
Padang.
Hebatnya
lagi, hampir semua tokoh-tokoh senior di Sumatera Barat, mulai dari
mantan gubernur sumbar Azwar Anas, mantan walikota padang Syahrul Ujud,
dan tokoh-tokoh lainnya, semua mendukung calon independen Desri Ayunda –
James Hellyward. Terakhir adalah Fauzi Bahar, walikota Padang yang
sedang menjabat, diakhir-akhir jabatannya dia secara tegas menyatakan
dukungan untuk DEJE. Bahkan Jokowi pun turun tangan dalam pilkada kota
Padang mendukung DEJE. Dan tentu saja dukungan ini disertai sokongan
dana terbesar pada pasangan DEJE.
Ditambah
lagi semua pasangan calon wako-wawako yang kalah pada putaran pertama
sebanyak 6 pasang, juga menyatakan mendukung DEJE secara penuh.
Luarbiasakan?
Berarti
secara logika politik dan hitung-hitungan angka maka pemenang mutlak
Pilkada Kota Padang adalah pasangan Desri Ayunda – James Hellyward. Ya
iya, coba aja hitung suara yang diperoleh oleh 6 pasangan yang kalah
pada putaran pertama, ditambah suara yang didapat Deje sendiri, jelas
mengalahkan suara yang didapat pasangan Mahyeldi-Emzalmi.
Namun,
apa hasilnya? Rabu 5 maret 2014 kemaren menjadi jawaban atas semua itu.
Hasil yang sudah dirilis oleh Kesbangpol berdasarkan data C1 dari TPS
dari 11 Kecamatan bahwa:
DeJe mendapatkan 49,77 % (147.312), Mahyeldi - Emzalmi 50,23 % (148.691) dengan total suara pemilih 296.003.
Sedangkan
data Dari Quick Count oleh lembaga Mika Konsultan, Mahyeldi - Emzalmi
50,76 persen, Deje 49,232 persen (posisi suara masuk 100 persen).
Saya
tidak ingin menyimpulkan hasil pilkada kota Padang karena itu bukan
ranah saya, itu biarlah menjadi ranah KPU kota Padang. Tapi saya hanya
ingin menyimpulkan satu hal, kaedah umum:
“Jika sesuatu di keroyok secara bersama-sama, maka berarti sesuatu itu adalah suatu yang besar dan kuat”.
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda