Breaking News
Loading...
Selasa, 22 April 2014

Info Post

E MagazineTak banyak orang tahu, tanggal 20 April lalu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berulang tahun ke-12. Pengurus PKS sendiri tak mengadakan selebrasi milad partai yang dideklarasikan di lapangan Monas, Jakarta (2003), setahun setelah pendiriannya.

Tampaknya seluruh jajaran kader dan pengurus PKS sedang sibuk mengawal suara di tingkat PPS dan PPK sebelum dilanjutkan ke KPUD Kabupaten/Kota sehingga suasana milad PKS hanya ramai di media sosial.

Dalam usia satu dasawarsa lebih, PKS menunjukkan kinerja lembaga politik yang makin matang, meski sempat dilanda goncangan hebat. Sebut saja kegigihan saksi PKS untuk mengawasi pemungutan dan penghitungan suara sejak di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Banyak saksi dari partai lain atau panitia di TPS yang mengandalkan catatan saksi PKS.

Bahkan, di Kelurahan Batu Ampar, Jakarta Timur -- sebagai contoh kecil -- saksi PKS berhasil menyelamatkan suara PDIP (700) dan Gerindra (400) serta partai lain yang sempat hilang. Kejujuran dalam politik kadang jadi ironi karena posisi PKS di Ibukota Jakarta dipastikan turun di bawah PDIP dan Gerindra.

Namun di Yogyakarta saksi PKS terpaksa melaporkan kecurangan yang dilakukan PDIP, karena hal itu dapat menciderai amanat yang diberikan rakyat lewat kotak suara. Partai manapun pemenang pemilu atau peraih suara terbanyak harus malu, jika ternyata capaian suaranya diwarnai manipulasi.

PKS dengan segala keterbatasannya telah berkontribusi bagi peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia. PKS merupakan metamorfosis dari Partai Keadilan (PK) yang lahir dari rahim gerakan reformasi. Dari 12 partai peserta pemilu nasional 2014, hanya segelintir yang reformis, sebagian besar terkena tetesan sejarah Orde Baru. [DetikNews]

---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda