Tak sedikit orang tua yang mendadak marah atau kelabakan
ketika mengetahui sang anak menyimpan atau menyaksikan konten porno. Justru
cara tersebut bisa membuat anak makin penasaran dan mencari informasi seputar
masalah seksual di belakang orang tua.
Nah, diutarakan praktisi multiple intelligence dan holistic learning, Ayah Edi, sebaiknya orang tua bersikap tenang dan justru memancing si anak ketika mengetahui mereka sudah mengenal berbagai konten porno.
Nah, diutarakan praktisi multiple intelligence dan holistic learning, Ayah Edi, sebaiknya orang tua bersikap tenang dan justru memancing si anak ketika mengetahui mereka sudah mengenal berbagai konten porno.
Jika si anak berjenis kelamin lelaki, maka jatah sang ayah
untuk berbicara dengan anak. Begitu juga ketika si anak perempuan, ibulah yang
harus buka suara. Dengan memancing atau yang dalam ilmu psikologi disebut
'passing', kemungkinan besar si anak akan terbuka.
"Bilang saja dulu Ayah seumur kamu juga ngelihat
begituan, nanti anak akan merasa ada kesamaan, terus dia bilang 'oh iya ya Yah,
yuk Yah kita lihat yang ini nih'," tutur Ayah Edi dalam talkshow
'Pentingnya Pendidikan Seks Usia Dini Bagi Masa Depan Anak,' di Graha Unilever,
Jakarta, seperti ditulis pada Minggu (10/8/2014).
Setelah anak terpancing, barulah pelan-pelan orang tua
menanyakan sudah sejauh mana dia mengeksplor segala hal berbau seksual seperti
itu. Kemudian, jangan lupa tanyakan bagaimana pendapat dia mengenai hal
tersebut. Saat itulah orang tua bisa memberi pengarahan pada anak.
"Beri pengertian yang logis bahwa hal-hal yang bersifat
porno, termasuk salah satunya seks bebas tidak baik untuk masa depan. Katakan
saja misalnya kamu melakukan hal ini dengan teman perempuanmu terus dia hamil, kamu
jadi seperti ayah, harus cari duit memang siap," tegas Ayah Edi.
Begitu juga dengan anak perempuan. Sang bunda bisa memberi
penjelasan logis bahwa seks bebas bisa menghambat ia meraih cita-citanya.
Apalagi hamil di bawah umur sangatlah berisiko. Hal terpenting, usahakan ayah
atau ibu berusaha santai setiap mendengar respons anak. Efek terkejut atau
shock malah bisa membuat anak hilang feeling alias ilfeel dan ogah 'terbuka'
dengan orang tuanya.
"Anak akan melihat momok orang tuanya. Kalau dia melihat
ayah atau ibu shock atau marah, justru dia merasa takut untuk terbuka dan
akhirnya malah kucing-kucingan sama orang tuanya," tutup Ayah Edi. detik.com
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda