Dapat menyekolahkan anak di
sekolah terbaik tentu impian bagi setiap orang tua. Sekolah unggulan dengan
banyak prestasi dipercaya dapat memengaruhi perilaku seorang anak dari risiko
kenakalan. Benarkah?
Sekolah unggulan ternyata memiliki kaitan dengan risiko kenakalan remaja dan prestasi dalam tes. Ini dibuktikan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Pedriatics. Peneliti dari University of California, Los Angeles melihat apakah ada hubungan antara anak yang sekolah di tempat unggulan dan tidak dengan perilaku nakal mereka.
Sekolah unggulan ternyata memiliki kaitan dengan risiko kenakalan remaja dan prestasi dalam tes. Ini dibuktikan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Pedriatics. Peneliti dari University of California, Los Angeles melihat apakah ada hubungan antara anak yang sekolah di tempat unggulan dan tidak dengan perilaku nakal mereka.
Survey dilakukan pada lebih dari 500 anak kelas 3 SMA di
sekolah unggulan di Los Angeles dan 400 anak dari sekolah biasa. Penelitian
dilakukan dengan menanyakan perilaku berisiko kenakalan apa saja yang telah
dilakukan oleh mereka. Merokok, minum alkohol, dan pemakaian ganja
dikategorikan dalam perilaku kenakalan berisiko.
Perilaku lain seperti penggunaan obat-obatan terlarang,
anggota geng, seks bebas, dan hamil di luar nikah dikategorikan perilaku
kenakalan yang sangat berisiko. Hasilnya, sebanyak 36% murid dari sekolah
unggulan ternyata pernah melakukan satu atau lebih dari faktor perilaku
kenakalan yang sangat berisiko. Tapi, murid dari sekolah biasa ternyata lebih
banyak yang melakukannya, yaitu 42%.
"Inti sesungguhnya dari penelitian ini adalah melihat
adanya kaitan antara pendidikan dan kesehatan. Kaitannya adalah semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, mungkin dapat memengaruhi kehidupan sosial mereka
dan kesehatan mereka," kata dr. Mitchell Wong, profesor obat-obatan dari
Division of General Internal Medicine and Health Service Reasearch di UCLA,
seperti dilansir Reuters, Senin (11/8/2014).
Walaupun penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara dua kelompok anak dari 'kelas sosial' sekolah yang berbeda.
Tapi, penelitian ini mendapat dukungan dari Colleen Cicchetti, psikolog
pediatri dari Lurie Children's Hospital di Chicago.
"Penelitian ini sangat baik, karena kritik ini dapat
mengajak pendidik dan orang-orang kesehatan untuk semakin peduli dengan apa
yang dapat kita lakukan untuk anak di sekolah sehingga bisa memengaruhi
kesehatan mereka," ujarnya. detik.com
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda