Seperti sudah diprediksi sebelumnya, bukan Zionis Yahudi jika tak berkhianat. Pengkhianatan demi pengkhianatan dan mengingkari perjanjian memang sudah menjadi karakter kaum yang telah dilaknat Allah ini.
Gelagat tak menepati janji itu sebenarnya sudah tampak saat delegasi Zionis menolak keras untuk pergi ke Kairo dalam rangka melanjutkan pembahasan perundingan gencatan senjata yang telah mereka sepakati 8 hari yang lalu.
Hari ini dikabarkan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengajukan gencatan senjata dengan jangka waktu 9 bulan. Kenapa Abbas tampak terkesan mengemis gencatan senjata?
Harga diri dan izzah serta kehormatan umat Islam Palestina dipertaruhkan, terombang-ambing antara pengkhianatan dan kebiadaban Zionis Yahudi dengan sikap internal Palestina, khususnya faksi Fattah, yang lebih suka di meja perundingan. Padahal, seperti kerap ditegaskan oleh Hamas, Zionis hanya paham dengan bahasa senjata (perang)–bukan di meja perundingan yang selalu mereka ingkari.
Pejuang Palestina di Gaza yang dipimpin Hamas menegaskan, “Jika pihak Zionis mengkhianati komitmen gencatan senjata bersyarat, maka kami akan menyelesaikan persoalan ini dengan cara kami sendiri.”
Dengan kata lain, Hamas dan kelompok jihad lainnya di Gaza khususnya, akan menyelesaikan masalah ini dengan perang, karena Zionis hanya paham bahasa perang. Maka, jika gencatan senjata diabaikan dan diingkari, memang tak ada pilihan selain Hamas menabuh genderang perang! (abdillah onim/salam-online)
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda