Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku heran adanya penangkapan terhadap tukang tusuk sate oleh Mabes Polri. Menurut dia, bully yang dilakukan masyarakat melalui jejaring sosial juga menimpa ketua umumnya Prabowo Subianto.
Lebih lanjut, pimpinan DPR itu meminta kasus yang menimpa tukang tusuk sate itu jangan sampai dijadikan sebagai ajang pencitraan. Yang mana, aparat penegak hukum hanya cari muka terhadap presiden yang baru.
"Jangan menjadikan hukum untuk alat politik dan alat cari muka," tegasnya.
Fadli menambahkan, di era Presiden SBY tidak dijumpai adanya kritikan dan hujatan hingga berakhir ke ranah pidana. Oleh karena itu, pihaknya berharap dalam kasus ini dapat diselesaikan secara tuntas dan fair.
Sebelumnya diketahui, aparat Kepolisian Mabes Polri membekuk seorang pria bernama Muhammad Arsad karena dituding menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pria 23 tahun itu mem-bully Jokowi via Facebook pada masa Pilpres 2014 lalu.
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda