Tayangan program televisi kekinian, dinilai banyak kalangan justru tidak mendidik anak-anak maupun siswa sekolah secara baik.
Betapa tidak, tayangan yang disajikan cenderung sekadar untuk menaikkan rating program tersebut untuk menjaring banyak iklan.
Karenanya, tak heran acara bincang-bincang tanpa arah jelas dan penuh adegan tak laik, tayangan mistis, plus sinetrn irasional tetap dipertahankan.
Kondisi tersebut, ternyata menuai keprihatinan dari berbagai kalangan, termasuk Remotivi, lembaga studi dan pemantauan media khususnya televisi di Indonesia.
Remotivi, bersama Hivos, mengajak siswa SD untuk membuat satu video mengkritik kebijakan pemerintah yang membiarkan tayangan seperti itu di televisi.
Video yang diunggah ke Youtube tersebut berjudul, "TV, Jasamu Tiada....." Dalam video tersebut, terdapat sejumlah siswa-siswi SD menyanyikan lagu parodi "Jasamu Guru".
Stasiun televisi di Indonesia punya masalah dalam mengenali tanggung jawab sosialnya, terutama terhadap anak-anak. Padahal, anak adalah bagian dari publik yang juga punya hak atas informasi yang sehat.
Simak lirik pelesetannya ini:
Stasiun televisi di Indonesia punya masalah dalam mengenali tanggung jawab sosialnya, terutama terhadap anak-anak. Padahal, anak adalah bagian dari publik yang juga punya hak atas informasi yang sehat.
Simak lirik pelesetannya ini:
"Kita jadi bisa pacaran dan ciuman, karna siapa?
Kita jadi tau masalah artis cerai, karena siapa?
Kita bisa dandan dibimbing TV
Kita jadi lebay dibimbing TV
TV Pemerintah membuat gelap gulita
Jasamu tiada...........!
Gimana mau maju, nontonnya itu!"
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda