Breaking News
Loading...
Jumat, 21 Juni 2013

Info Post
Jakarta - PT Freeport Indonesia mengungkapkan cadangan mineral termasuk emas di tambang terbukanya (open-pit) di Papua akan habis pada 2016.

"Kami akan melakukan pengembangan tambang bawah tanah, pasalnya cadangan mineral di tambang terbuka (open-pit) di Grasberg akan habis 2016," kata Presiden Direktur Freeport Indonesia Roziq B. Soejipto di Kantor DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2013).


Dikatakan Roziq, pihaknya akan melakukan konversi dari penambangan di area terbuka menjadi penambangan bawah tanah untuk bisa terus mendapatkan pasokan mineral. "Saat ini 60-70% produksi masih dilakukan di open pit masih 30% yang di bawah tanah, kedepannya akan terbalik," ujarnya.

Saat ini Freeport sedang melakukan pembangunan terowongan bawah tanah dengan rute berputar-putar. "Kita akan bangun sepanjang 400 km, investasi yang dibutuhkan sampai 2021 mencapai US$ 10 miliar," tandasnya.

Freeport Sudah Mau Royalti Naik Jadi 3,75%
 


Selain itu, Freeport Indonesia juga sudah menyetujui besaran penerimaan negara (royalti) 3,75%, bahkan bersedia mengikuti sesuai aturan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2012 tentang jenis dan tarif penerimaan negara.
"Iya, Freeport sudah setuju royalti dinaikan sebesar 3,75%," ujarnya.

Bahkan Thamrin terlihat girang ketika Freeport mengungkapkan bersedia mengikuti ketentuan penerimaan negara berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (PP Nomor 9 Tahun 2012).

"Apalagi dia bilang bersedia mengikuti sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Kami optimis dengan ini renegosiasi seluruh kontrak karya bisa selesai seluruhnya tahun ini," tandasnya.

Sebelumnya, Roziq mengungkapkan Freeport bersedia untuk mengikuti ketentuan yang berlaku terkait masalah penerimaan negara yang menyangkut royalti. (detik/19/6/13)



Berita terkait : PAPUA

---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda