Jakarta - PT Freeport Indonesia mengungkapkan cadangan mineral termasuk
emas di tambang terbukanya (open-pit) di Papua akan habis pada 2016.
"Kami akan melakukan pengembangan tambang bawah tanah, pasalnya cadangan mineral di tambang terbuka (open-pit) di Grasberg akan habis 2016," kata Presiden Direktur Freeport Indonesia Roziq B. Soejipto di Kantor DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Dikatakan Roziq, pihaknya akan melakukan konversi dari penambangan di area terbuka menjadi penambangan bawah tanah untuk bisa terus mendapatkan pasokan mineral. "Saat ini 60-70% produksi masih dilakukan di open pit masih 30% yang di bawah tanah, kedepannya akan terbalik," ujarnya.
Saat ini Freeport sedang melakukan pembangunan terowongan bawah tanah dengan rute berputar-putar. "Kita akan bangun sepanjang 400 km, investasi yang dibutuhkan sampai 2021 mencapai US$ 10 miliar," tandasnya.
Freeport Sudah Mau Royalti Naik Jadi 3,75%
Selain itu, Freeport Indonesia juga sudah menyetujui besaran penerimaan negara (royalti) 3,75%, bahkan bersedia mengikuti sesuai aturan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2012 tentang jenis dan tarif penerimaan negara.
"Iya, Freeport sudah setuju royalti dinaikan sebesar 3,75%," ujarnya.
Bahkan Thamrin terlihat girang ketika Freeport mengungkapkan bersedia mengikuti ketentuan penerimaan negara berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (PP Nomor 9 Tahun 2012).
"Apalagi dia bilang bersedia mengikuti sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Kami optimis dengan ini renegosiasi seluruh kontrak karya bisa selesai seluruhnya tahun ini," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda