TEMPO.CO, Bekasi -
Wakil Ketua Umum Harian Dewan Masjid Indonesia, KH Masdar Farid Masudi
mengatakan sedang mewacanakan kegiatan ceramah yang tidak perlu
diperdengarkan hingga ke luar area masjid.
"Kami (Dewan Masjid Indonesia) sedang berwacana untuk tidak
memperdengarkan ceramah ke luar masjid," kata Masdar dalam acara Tabligh
Akbar bertema Khawarij dan Dajjal Salafi, Wahabi Amalan Sunnah yang
dianggap Bidah di Masjid, Al Ikhlas, Mekarsari, Bekasi Timur, Ahad 26
Mei 2013.
Menurut Masdar, masjid diperbolehkan menggunakan pengeras suara. Alat
itu sebaiknya hanya untuk kegiatan tertentu, seperti memperdengarkan
adzan. "Kalau adzan kan mengajak untuk solat, jadi boleh," katanya.
Namun pada saat ceramah, atau memberi tausiyah, menurutnya, pengeras
suara itu, hanya perlu di dalam masjid saja, tidak sampai diperdengarkan
ke luar masjid, hingga lingkungan di sekitar masjid mendengar ceramah
itu. "Masjid ada loudspeaker boleh, tapi hanya untuk di dalam saja.
Jangan diperdengarkan di luar. Kan ganggu," katanya.
Ceramah yang diperdengarkan melalui pengeras suara itu, menurut
Masdar, hanya diperlukan bagi orang yang datang ke masjid. Sedangkan
lingkungan sekitar belum tentu perlu mendengar tausiyah atau ceramah
itu. "Orang yang datang (ke masjid) itu kan artinya dia butuh tausiyah,
kalo orang luar masjid kan antah berantah dan tidak jelas, apa dia butuh
atau tidak," katanya berargumen.
Selain itu, suara ceramah yang keras dan biasanya memakan waktu lama
itu juga berpotensi mengganggu ketenangan masyarakat sekitar. Masdar
berpendapat belum tentu lingkungan sekitar menyukai isi ceramah itu,
atau lingkungan sekitar adalah orang berbeda agama. "Belum tentu juga
dia (lingkungan sekitar) sepaham dengan khotbah yang berapi-api itu,"
lanjutnya.
Menurutnya, apabila memang ada yang mau mendengarkan tausiyah atau
pembacaan ayat suci Al Quran, maka sebaiknya orang itu datang ke masjid.
Selain dapat mengusik ketenangan lingkungan sekitar atas suara
ceramah itu, menurut Masdar, informasi yang disampaikan dalam ceramah
atau khotbah Islam akan terlalu membuka rahasia dan aturan-aturan agama
Islam. "Kalau diperdengarkan itu kan seperti kita ditelanjangi. Orang
jadi tahu semua informasi baik dan buruk kita," katanya. (yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda