Breaking News
Loading...
Selasa, 23 Juli 2013

Info Post
Jom Ubah (bahasa Malaysia) = Ayo Ubah
Tayangan Ramadan di televisi swasta lebih banyak memanfaatkan keinginan pihak manajemen dalam berbisnis. Akibatnya, tayangan tersebut tidak fokus dalam dakwah. "Contohnya, banyak artis menggenakan jilbab yang asal-asalan. Bahkan usai Ramadan, jilbab kembali dilepas sehingga tidak membekas. Ada juga yang mengenakan baju muslimah yang begitu ketat. Tentunya, kurang bagus mengingat ditonton masyarakat luas," papar Dekan Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Adang Hambali, M.Si

Di sisi lain, lanjut Adang, seharusnya puasa dijadikan ajang latihan kejiwaan. Ibarat sebuah mobil, ada karoseri dan sopir. Di mana, penjiwan itu mesin. Tentunya, lebih baik lagi mesinnya bagus serta usai puasa latihan jiwa juga bagus. Adang justru mengusulkan pengelola televisi senantiasa menampilkan road to pesantren, agar masyarakat mengetahui bahwa masih ada pesantren yang jauh dan kumuh. Adang menyayangkan pihak televisi lebih mengedepankan sisi hiburan, termasuk artis pornografi atau terlibat narkoba. Dialog mereka saling mencela, meledek dan saling "menyakiti". (gm)
 
Komentar Anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda