Breaking News
Loading...
Selasa, 20 Agustus 2013

Info Post
Para pendeta Gereja Mary Gerges di Al Minya, Jumat (16/8) menegaskan bahwa Imam gereja setempat telah mengeluarkan seruan kepada para jemaat untuk melindungi gereja-gereja Kristen di provinsi ini. Mereka juga mengatakan bahwa pembakar gereja-gereja mereka di Mesir bukan massa anggota Ikhwanul Muslimin (IM) namun para preman baltagiya, demikian dilaporkan Middle East Monitor, Sabtu (17/8).

Vikaris Ayube Yusuf mengatakan kepada rakyat Mesir melalui televisi, "sejak 3 Juli 2013 saat kudeta diumumkan, preman baltagiya telah melakukan sejumlah serangan terhadap gereja-gereja dan menjarah sebuah biara sejarah berumur lebih dari 1.500 tahun."

Yusuf mengatakan bahwa komunitasnya telah meminta polisi dan tentara untuk melindungi gereja-gereja mereka dari serangan preman baltagiya, tapi tidak mendapat tanggapan serius. Ia menceritakan, beberapa jam kemudian setelah pembubaran aksi duduk di perkemahan demonstran di Rabiah Adawiya dan Al Nahdah Squares pada Rabu lalu, tiba-tiba sejumlah gereja telah dibakar massa.


Hampir seluruh Gereja di Mesir diserang oleh massa. Sementara media Mesir menuduh anggota Ikhwanul Muslimin yang melakukan pembakaran, para pemimpin gereja justru mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh "Preman Mubarak" sedangkan anggota IM justru mencoba melindungi gereja dari serangan para preman baltagiya itu.


Menurut Wikipedia, preman baltagiya atau baltigya merupakan istilah bahasa orang Mesir yang awalnya berarti "pria berkapak" namun kemudian berkonotasi maknanya menjadi preman, mafia, atau geng. Baltagiya bukan preman biasa namun dulunya merupakan preman yang sering disewa untuk menyerang musuh rezim Husni Mubarak. Preman baltagiya muncul pertama kali di Mesir pada tahun 1980-an.


Menurut laporan, polisi Mesir kerap mempekerjakan mereka. Sebuah investigasi yang dilakukan sejumlah wartawan Mesir bahkan menyebut baltagiya dilatih oleh polisi Mesir untuk mempraktikkan kebrutalan seksual (dari mulai meraba-raba sampai memperkosa) untuk menghukum dan mencegah demonstran perempuan atau tahanan laki-laki.


Kejadian pemerkosaan terhadap sejumlah wartawan asing yang meliput revolusi Mesir pada tahun 2011 silam diduga kuat dilakukan oleh kawanan preman baltagiya ini. Dan sampai saat ini keberadaan mereka di Mesir masih eksis dan polisi pun membiarkan mereka. [mzf]


*Keterangan Gambar: Gereja Prince Tadros di Al Minya - Mesir Dibakar Preman Baltagiya


Daftar Gereja yang Dibakar atau Dirusak di Mesir:


Alexandria

    Father Maximus Church

Arish

    St George Church

Assiut

    Good Shepherds Monastery
    Angel Michael Church
    St George Coptic Orthodox Church
    Al-Eslah Church
    Adventist Church
    St Therese Church
    Apostles Church
    Holy Revival Church

Beni Suef

    The Nuns School
    St George Church

Kairo

    St Fatima Basilica

Fayoum

    St Mary Church
    St Damiana Church
    Amir Tawadros (St Theodore) Church
    Evangelical Church
    Church of Joseph
    Franciscan School

Gharbiya

    Diocese of St Paul 

http://muslimina.blogspot.com/2013/08/vikaris-gereja-al-minya-pembakar-gereja.html
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda