Para pendeta Gereja Mary Gerges di Al Minya, Jumat (16/8) menegaskan
bahwa Imam gereja setempat telah mengeluarkan seruan kepada para jemaat
untuk melindungi gereja-gereja Kristen di provinsi ini. Mereka juga
mengatakan bahwa pembakar gereja-gereja mereka di Mesir bukan massa
anggota Ikhwanul Muslimin (IM) namun para preman baltagiya, demikian
dilaporkan Middle East Monitor, Sabtu (17/8).
Vikaris Ayube Yusuf mengatakan kepada rakyat Mesir melalui televisi, "sejak 3 Juli 2013 saat kudeta diumumkan, preman baltagiya telah melakukan sejumlah serangan terhadap gereja-gereja dan menjarah sebuah biara sejarah berumur lebih dari 1.500 tahun."
Vikaris Ayube Yusuf mengatakan kepada rakyat Mesir melalui televisi, "sejak 3 Juli 2013 saat kudeta diumumkan, preman baltagiya telah melakukan sejumlah serangan terhadap gereja-gereja dan menjarah sebuah biara sejarah berumur lebih dari 1.500 tahun."
Yusuf mengatakan bahwa komunitasnya telah meminta polisi dan tentara untuk melindungi gereja-gereja mereka dari serangan preman baltagiya, tapi tidak mendapat tanggapan serius. Ia menceritakan, beberapa jam kemudian setelah pembubaran aksi duduk di perkemahan demonstran di Rabiah Adawiya dan Al Nahdah Squares pada Rabu lalu, tiba-tiba sejumlah gereja telah dibakar massa.
Hampir seluruh Gereja di Mesir diserang oleh massa. Sementara media Mesir menuduh anggota Ikhwanul Muslimin yang melakukan pembakaran, para pemimpin gereja justru mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh "Preman Mubarak" sedangkan anggota IM justru mencoba melindungi gereja dari serangan para preman baltagiya itu.
Menurut Wikipedia, preman baltagiya atau baltigya merupakan istilah bahasa orang Mesir yang awalnya berarti "pria berkapak" namun kemudian berkonotasi maknanya menjadi preman, mafia, atau geng. Baltagiya bukan preman biasa namun dulunya merupakan preman yang sering disewa untuk menyerang musuh rezim Husni Mubarak. Preman baltagiya muncul pertama kali di Mesir pada tahun 1980-an.
Menurut laporan, polisi Mesir kerap mempekerjakan mereka. Sebuah investigasi yang dilakukan sejumlah wartawan Mesir bahkan menyebut baltagiya dilatih oleh polisi Mesir untuk mempraktikkan kebrutalan seksual (dari mulai meraba-raba sampai memperkosa) untuk menghukum dan mencegah demonstran perempuan atau tahanan laki-laki.
Kejadian pemerkosaan terhadap sejumlah wartawan asing yang meliput revolusi Mesir pada tahun 2011 silam diduga kuat dilakukan oleh kawanan preman baltagiya ini. Dan sampai saat ini keberadaan mereka di Mesir masih eksis dan polisi pun membiarkan mereka. [mzf]
*Keterangan Gambar: Gereja Prince Tadros di Al Minya - Mesir Dibakar Preman Baltagiya
Daftar Gereja yang Dibakar atau Dirusak di Mesir:
Alexandria
Father Maximus Church
Arish
St George Church
Assiut
Good Shepherds Monastery
Angel Michael Church
St George Coptic Orthodox Church
Al-Eslah Church
Adventist Church
St Therese Church
Apostles Church
Holy Revival Church
Beni Suef
The Nuns School
St George Church
Kairo
St Fatima Basilica
Fayoum
St Mary Church
St Damiana Church
Amir Tawadros (St Theodore) Church
Evangelical Church
Church of Joseph
Franciscan School
Gharbiya
Diocese of St Paul
http://muslimina.blogspot.com/2013/08/vikaris-gereja-al-minya-pembakar-gereja.html
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda