Breaking News
Loading...
Sabtu, 28 September 2013

Info Post

Jakarta - Di tengah kondisi neraca perdagangan yang mengalami defisit, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan setuju agar perusahaan BUMN menahan diri untuk tidak mengimpor kereta dan pesawat. Namun, imbauan ini tampaknya hanya angin lalu saja. Sebab, PT KAI masih jor-joran mendatangkan kereta bekas dari Jepang.


Direktur Utama PT Kereta Api (KAI) Ignasius Jonan menuturkan alasannya terus menerus mendatangkan kereta bekas dari Jepang untuk layanan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek. Salah satu alasannya, pihaknya harus untung, sementara pemerintah tak memberikan subsidi. Sehingga membeli kereta bekas, walaupun berisiko rusak lebih cepat jadi pilihan utama.

"Keretanya kan kereta bekas, 1-2 bolehlah rusak, tidak masalah. Bisa saja kereta baru, tapi (tiket) Jakarta-Bogor Rp 30.000. Kalau mau murah, minta subsidi lebih besar dari pemerintah," kata Jonan di Jakarta, Jumat (27/9).

Sampai akhir tahun, KAI akan mendatangkan 60 kereta bekas baru dari Jepang. Tahun ini saja, perusahaan pelat merah itu telah mendatangkan 200 kereta bekas pakai.

Sampai Maret 2014, gerbong dan lokomotif bekas dari Negeri Sakura, masih akan membanjiri Indonesia. "Kalau sampai Desember mungkin 60 (unit). Tapi total 180 unit sampai Maret tahun depan, bisa dioperasikan paling cepat Mei-Juni 2014," ungkap Jonan.

Karena kereta bekas, jadi kondisinya tidak optimal. Kereta-kereta bekas itu tak bisa langsung dioperasikan karena harus diperbaiki, di-setting ulang, serta diurus sertifikat kelaikan jalannya ke Kementerian Perhubungan.

"Kereta-kereta ini sebagian datang tahun ini, tapi kan butuh di-resetting, terus minta sertifikasi kemenhub, itu makan waktu bisa 1-3 bulan," cetusnya.
Walaupun bekas, Jonan menjamin kereta ini berkualitas standar. Gerbongnya pun berpendingin. Hal ini sejalan dengan upaya KAI menghapus layanan KRL ekonomi. "Sekarang sudah tidak ada lagi ekonomi," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan, pada 2016 PT KAI tidak akan lagi melakukan impor kereta bekas dari Jepang. PT KAI akan menggunakan gerbong produksi perusahaan pelat merah yaitu dari PT INKA.

Dahlan mengakui saat ini PT INKA belum mampu mencukupi kebutuhan gerbong PT KAI. Tapi, pada 2016 nanti, INKA harus sudah mampu memenuhi kebutuhan KAI. Jika direksi merasa tidak mampu, Dahlan mengaku tidak segan-segan akan mengganti.(merdeka/27/9/13)
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda