Jakarta - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini
mengungkapkan keinginannya agar partai-partai Islam bersatu dan
mengusung satu calon presiden pada pemilihan presiden tahun depan. Untuk
menentukan tokoh yang diusung, ia mengusulkan agar partai-partai Islam
melakukan seleksi bersama untuk mengerucutkan dan memilih tokoh yang
mencuat.
Jazuli menyampaikan, wacana agar partai-partai bernuansa
Islam bersatu dan mengusung satu capres merupakan ide yang telah lama
muncul. Namun begitu, sampai saat ini wacana tersebut belum pernah
terealisasi karena beberapa alasan.
"Ide pertamanya (koalisi
partai Islam) itu harus terjadi, dibuka ruang saja, dalam seleksi
terbuka," kata Jazuli, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin
(2/9/2013).
Dalam seleksi terbuka, kata Jazuli, partai-partai
Islam dapat mengusung kader internal yang dianggap layak mengikuti
seleksi. Selain itu, Anggota Komisi II DPR ini juga menilai perlu adanya
kombinasi tokoh tua dan muda, serta upaya mengajak tokoh-tokoh nasional
lainnya untuk ikut dalam seleksi bersama tersebut.
Ia
melanjutkan, selama ini koalisi partai Islam tak pernah terealisasi
karena belum adanya komitmen bersama untuk menyampingkan kepentingan
kelompok guna tujuan yang lebih besar. Jazuli yakin koalisi partai Islam
dapat terealisasi jika ada kesadaran dari semua partai Islam untuk
berkomitmen bersama.
"Saya berharap dan mendamba ide itu, tapi bukan mendikotomikan antara nasionalisme dengan Islam, itu tidak bisa," ujarnya.
Sebelumnya,
pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti
Zuhro menyampaikan, saat ini merupakan waktu terbaik untuk semua partai
Islam berkoalisi mengusung satu capres pada pemilihan umum presiden
tahun depan.
"Mungkin partai Islam tidak punya sejarah untuk
berkoalisi dan menyodorkan satu calon. Ini saatnya, kalau ini terjadi
luar biasa sekali," kata Siti Zuhro dalam sebuah diskusi di Cikini,
Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2013).
Secara terpisah, pengamat
politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah
Jakarta, Bachtiar Ali, mengatakan, bila partai-partai bernuansa Islam
berkoalisi, maka perolehan suaranya dapat mencapai lebih dari 20 persen
suara nasional. Namun, Bachtiar mengakui bahwa koalisi semua partai
Islam tak mudah dilakukan karena belum pernah terjadi pada masa-masa
sebelumnya.
"Jadi maukah partai Islam berkonsensus menentukan capresnya sendiri?" ujarnya. sumber: Kompas.com
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda