Jawa Barat - Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher ini merupakan tokoh yang mempunyai
pengalaman di dunia Pemerintahan. Selain itu, Heryawan juga mempunyai
pengaruh di partainya yakni Partai Keadilan Sejahtera.
"Kalau Jumhur, Rhoma mungkin dalam tata pemerintahan agak ragu. Kalau Aher agak lumayan informal. Dia punya pengaruh tinggi di PKS," ujar Asep saat dihubungi INILAH.COM melalui telepon selulernya, Selasa (10/9/2013).
Asep menilai, Muhamad Jumhur dan Rhoma Irama merupakan tamu di partainya. Sehingga, lanjut Asep, peluangnya untuk maju dalam perhelatan orang nomor satu dan dua di Indonesia sangat sedikit.
"Kalau Jumhur, Rhoma mungkin dalam tata pemerintahan agak ragu. Kalau Aher agak lumayan informal. Dia punya pengaruh tinggi di PKS," ujar Asep saat dihubungi INILAH.COM melalui telepon selulernya, Selasa (10/9/2013).
Asep menilai, Muhamad Jumhur dan Rhoma Irama merupakan tamu di partainya. Sehingga, lanjut Asep, peluangnya untuk maju dalam perhelatan orang nomor satu dan dua di Indonesia sangat sedikit.
"Aher paling berpeluang karena di PKS-nya terbuka. Kalau Jumhur dan Rhoma mereka hanya tamu. Untuk mendapatkan suara di nasional kalangan buruh untuk Jumhur saya rasa belum cukup. Rhoma juga yang merupakan tokoh populer masih belum cukup," kata Asep.
Lebih bagus lagi, kata Asep, tokoh Jabar dipinang para petinggi partai di elite nasional. Asep menyayangkan jika ada seorang tokoh yang mengumbar ingin menjadi presiden tapi komunikasi dengan petinggi partai masih belum maksimal. "Yang ada kalau tokoh yang mengumbar malah malu-maluin," tegas dia.
Dia menilai, tokoh Jabar seperti Ahmad Heryawan patut diperhitungkan di nasional. Terlebih, Asep juga berharap Ahmad Heryawan dipinang partai lain. Hal itu untuk memperkuat dukungan dari seluruh rakyat Indonesia.
Deddy Mizwar dan Ahmad Heryawan |
"Bagusnya, Aher dipinang partai di nasional. Contohnya dengan Gerindra,
Aher sepaket dengan Prabowo. Atau mungkin Suryadharma Ali meminangnya.
Itu merupakan sebuah keuntungan bagi Aher karena mereka mempunyai cabang
di setiap daerah. Kalau kita berkoar-koar di Jawa Barat, itu percuma
saja. Toh suara Jabar tidak bisa mengalahkan suara Indonesia," kata dia.
Dia berharap, tokoh Jawa Barat bisa bersinergi bersama untuk membangun kepercayaan, membangun komunikasi, membangun koordinasi serta sinergitas bersama. Jangan sampai, ketika ada tokoh yang maju malah saling menggulingkan satu sama lain.
"Hemat saya perlu membangun kepercayaan antar tokoh. Jika ada ya kita dukung bersama dan kita bangun orang-orang untuk bisa maju di nasional. Di Jabar kan banyak perguruan tinggi seperti ITB, Unpad, Unpas. Oleh karena itu kita fasilitasi," jelas dia.
Asep menyayangkan, wilayah Jawa Barat dengan penduduk terbanyak di Indonesia hanya dijadikan tempat suara saja. Sejak dulu belum ada tokoh Jawa Barat maju di kancah nasional.
"Ironisnya jabar dianggap hanya sebagai lumbung suara saja. Jangan sebagai busa busa terus. Saatnya sekarang jadi sabunnya," tutup Asep. [inilahkoran]
Dia berharap, tokoh Jawa Barat bisa bersinergi bersama untuk membangun kepercayaan, membangun komunikasi, membangun koordinasi serta sinergitas bersama. Jangan sampai, ketika ada tokoh yang maju malah saling menggulingkan satu sama lain.
"Hemat saya perlu membangun kepercayaan antar tokoh. Jika ada ya kita dukung bersama dan kita bangun orang-orang untuk bisa maju di nasional. Di Jabar kan banyak perguruan tinggi seperti ITB, Unpad, Unpas. Oleh karena itu kita fasilitasi," jelas dia.
Asep menyayangkan, wilayah Jawa Barat dengan penduduk terbanyak di Indonesia hanya dijadikan tempat suara saja. Sejak dulu belum ada tokoh Jawa Barat maju di kancah nasional.
"Ironisnya jabar dianggap hanya sebagai lumbung suara saja. Jangan sebagai busa busa terus. Saatnya sekarang jadi sabunnya," tutup Asep. [inilahkoran]
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda