JAKARTA - Surya Paloh mengaku kecewa terhadap partai tempat ia bernaung, sebelum membangun Partai Nasional Demokrat dua tahun silam.
Ia memang tidak menyebut nama partai tersebut, namun diketahui sebelumnya Surya Paloh merupakan politikus Partai Golongan Karya.
Hal itu, dituturkan Surya Paloh
saat berpidato dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), di
hotel Mercure, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Minggu
(01/12/2013).
Pada kesempatan itu, ia juga menyebut ada hal-hal yang tidak bisa ia dapat dari Partai Golkar, sehingga memutuskan hengkang dari partai yang sudah puluhan tahun menaunginya itu.
"Saya
harus meninggalkan partai itu, kenapa saya harus membangun partai baru.
Apa karena perasaan kekecewaan, apa pikiran dan obsesi dan idelaisme
sudah tidak bisa diharapkan, atau pikiran pragmatis. Pasti sebagai
manusia biasa, saya memiliki kekecewaan," katanya.
Lebih lanjut, Surya Paloh
mengatakan bahwa ia berharap Partai Nasdem bisa memosisikan diri, dan
bisa rasional dalam mencapai tujuannya guna merestorasi keadaan
Indonesia.
Ia meyakinkan kader NasDem yang hadir di Rakernas
tersebut, merestorasi Indonesia adalah tugas mulia, yang harus
dikerjakan dengan kinerja yang luar biasa.
Surya Paloh juga
mengatakan, Partai NasDem harus menghindari praktik-praktik politik
transaksional, karena cara itu tidak akan membangun kesadaran masyarakat
untuk merubah negri ini menjadi lebih baik.
"Inilah harapan saya,
kita tidak bisa berharap dari siapa-siapa. Tidak ada siapapun yang akan
membantu kita. Kita bisa dilihat sebagai orang yang dihargai apabila
kita pantas dihargai. Yakinlah, kita hanya bisa dihargai jika kita
menjadi salah satu partai pemenang pemilu," tandasnya.
Laporan wartawan Tribunnews.com Nurmulia Rekso Purnomo
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda