JAKARTA - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, menilai
intelijen di Indonesia saat ini masih sangat lemah. Menurutnya, jika
Intelijen negara kuat, maka para terduga teroris tidak harus sampai mati
di tempat karena memberikan perlawanan terhadap polisi.
"Saya sedih ternyata intelijen saat ini saya nilai lemah dibandingkan era sebelumnya. Kalau intelijen kuat dan bergerak cepat, mereka sejak awal pasti sudah mencium hawa untuk aksi terorisme," kata Priyo di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1/2014).
Namun, Priyo enggan berkomentar jauh soal apakah penembakan terduga teroris berkaitan dengan pencitraan Densus 88 Antiteror dan Kapolri Komjen Pol Sutarman.
"Ya pasti saya kalau ditanya hal itu (pencitraan) kan mikirnya moso semua harus dishoot (tembak)? Apakah tidak ada cara lain? Karena kan lebih baik jangan ditembak mati, lumpuhkan saja! Saya tidak tahu apakah itu by design tidak, tapi jawaban pimpinan Polri tidak ada by design," jelas priyo.
Priyo pun memastikan, tidak ada unsur politis dan semacam pengalihan isu di balik ramainya penangkapan teroris di Ciputat, Tangerang Selatan.
"Mungkin timing-nya lagi situasi semacam ini. Tapi pihak pimpinan Polri memastikan tidak ada urusan dengan politik. Mereka bekerja dengan naluri dan fakta integritas," tukasnya.[okezone]
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda