Di Mesir, di masa Mubarak berkuasa,
Salafy mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok kafir. Itu
artinya Ikhwan sama dengan orang-orang non Islam (kafir). Salah satu
alasannya, doktrin Ikhwan tidak mengkafirkan Kristen-Yahudi (versi
Salafy).
Saat Mursi berkuasa, Salafy menentang dan menolak UU hasil referendum 2012. Alasannya, prosentase Syariat Islam yang diakomodasi tidak banyak.
Saat kudeta, Jubir Salafy, Nader Bakkar memprediksi Mursi akan jatuh. Ia dan Burhami menyebut Ikhwan sebagai Khawarij.
Apa yang terajadi saat ini? Burhami dan Theodorus II (pimpinan Kristen Koptik) bermesraan satu suara, menyetujui konstitusi Mesir yang telah menghilangkan 9 pasal terkait Islam dan Syariatnya dari Konstitusi 2012 -yang ditolak. Salafy bersama Kristen bersatu padu membonsai jamaah Ikhwanul Muslimin. [Nandang BUrhanudin]
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda