PERHATIAN! Agama Baru
Bahaiyyah, Apakah Kafir?
Ajaran Bahaiyyah
adalah agama yang baru di negeri ini bahkan sudah akan diresmikan oleh
pemerintah. Bagaimana pandangan Islam mengenai ajaran ini?
Syaikh Ibnu Baz
pernah ditanya mengeani aliran Bahaiyyah. Ajaran tersebut mengaku adanya nabi
sepeninggal Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apakah boleh menguburkan
mereka di pemakaman kaum muslimin?
Jawaban dari Syaikh
Ibnu Baz, “Jika memang ajaran dari Bahaiyyah sebagaimana yang kalian sebutkan,
maka ia kafir. Tidak boleh menguburkan mereka di pemakaman kaum muslimin.
Karena siapa saja yang mengklaim masih ada Nabi sepeninggal Nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam ia benar-benar pendusta dan kafir berdasarkan
nash dan ijma’ -kata sepakat- kaum muslimin. Itu juga berarti telah mendustakan
firman Allah Ta’ala,
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ
أَبَا أَحَدٍ
مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ
اللَّهِ وَخَاتَمَ
النَّبِيِّينَ
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi. ” (QS. Al Ahzab: 40).
Begitu pula terdapat
hadits yang banyak yang berasal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang menunjukkan bahwa tidak ada Nabi lagi sepeninggal beliau dan beliau adalah
penutup para nabi.
Begitu pula jika ada
yang mengklaim bahwa Allah bersatu dengan nabi tadi atau bersatu dengan satu
satu makhluk, ia pun kafir berdasarkan kesepakatan kaum muslimin. Karena Allah
Ta’ala tidaklah bersatu dengan salah satu dari makhluk-Nya. Allah itu begitu
Agung dan Besar. Siapa yang berkeyakinan seperti itu, maka ia kafir berdasarkan
kesepakatan kaum muslimin. Ia telah mendustakan berbagai ayat dan hadits yang
menunjukkan bahwa sebenarnya Allah berada di atas ‘Arsy, menetap tinggi di atas
seluruh makhluk-Nya. Allah itu Maha Tinggi dan Maha Besar, tidak ada yang
serupa dan semisal dengan Allah. Allah Ta’ala telah memberitahukan pada
hamba-Nya,
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ
الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ
أَيَّامٍ ثُمَّ
اسْتَوَى عَلَى
الْعَرْشِ
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy.” (QS. Al A’raaf: 54).
Begitu pula
disebutkan dalam firman Allah,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas ‘Arsy.” (QS. Thoha:
5)
Juga disebutkan dalam
ayat lainnya,
فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ
“Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha
Besar.” (QS. Ghofir: 12)
Allah Ta’ala
berfirman pula,
إِلَيْهِ يَصْعَدُ
الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ
“Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik[1249] dan amal yang saleh
dinaikkan-Nya.” (QS. Fathir: 10).
Juga ada banyak ayat
yang menyebutkan bahwa Allah itu menetap tinggi di atas ‘Arsy-Nya dan
beristiwa’ sesuai dengan keagungan-Nya. Tidak ada satu makhluk pun yang serupa
dengan Allah. Hanya Allah yang mengetahui hakekat Dia beristiwa’. Begitu pula
mengenai hakekat Zat Allah, hanyalah Dia yang mengetahui. Itulah yang
diterangkan oleh Allah dan inilah yang menjadi prinsip akidah Ahlus Sunnah wal
Jama’ah yang sudah dijelaskan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah
juga yang menjadi keyakinan khulafaur rosyidin, para sahabat, tabi’in dan yang
mengikuti mereka dengan baik hingga saat ini.
Ketahuilah wahai
saudaraku. Aku sendiri sebenarnya belum mengetahui mengenai kitab-kitab ajaran
Bahaiyyah hingga saat ini. Namun aku telah mengetahui dari berbagai info,
aliran ini kusimpulkan sebagai aliran sesat, ajarannya ajaran kafir, bukanlah
Islam. Dari apa yang telah kusebutkan bisa menjawab pertanyaan di atas.
Setelah itu aku
menelaah dan meneliti, terdapat dalam Majalah Al Hadai An Nabawi yang
diterbitkan di Mesir sebanyak empat jilid, terbit di bulan Ramadhan dan
Dzulqo’dah tahun 1368 H, yang ketiga diterbitkan pada bulan Rabi’uts Tsani
1369. Diterangkan di situ bahwa Bahaullah adalah Rasul dari aliran Bahaiyyah.
Ia mengaku sebagai penghapus syari’at sebelumnya dan meluruskannya. Setiap masa
pun dibutuhkan Rasul. Mereka juga mengingkari adanya Malaikat. Hakekat malaikat
menurut mereka adalah arwah mukmin yang berada di atas. Mereka pun mengingkari
hari berbangkit. Juga yang mereka ingkari adalah Dajjal. Jelas sekali bahwa
mengaku dibutuhkannya Rasul sepeninggal Nabi kita Muhammad seperti yang
diyakini oleh aliran Bahaiyyah adalah suatu kekufuran yang nyata.
Allah-lah yang memberi taufik. Tidak ada daya dan kekuatan selain Dia. Kami
memohon pada Allah agaran kalian dan saudara kita lainnya dari kaum mukminin
mendapatkan taufik untuk mengenal kebenaran dan mengikutinya. Dialah yang Maha
Mulia. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Muhammad selaku hamba dan
utusan Allah, sayyid dan pemimpin kita, begitu pula kepada keluarga dan
sahabat, juga yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman. (Majmu’
Fatawa Syaikh Ibnu Baz, juz ke-13).
Alhamdulillah, semoga
Allah memberi taufik.
—
Diterjemahkan di Panggang, Gunungkidul, 27 Ramadhan 1435 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id
NB: Bila Anda PEDULI,
yuk DISHARE, masih banyak dari kita yang tidak tahu AKAR KESESATAN agama ini.
SHARE IS CARE
Berita terkait:
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda