Belakangan beredar kabar di Facebook yang menyarankan untuk tidak membunuh kecoa dengan cara dipukul sampai keluar isi perutnya. Alasannya karena di dalam perut kecoa terdapat cacing yang bisa masuk ke dalam tubuh lewat pori-pori atau luka. Benarkah demikian?
"Saya belum pernah menemui ada literatur yang menyebutkan bahwa cacing bisa menginfeksi kecoa lalu menular ke manusia. Kabar tersebut perlu dilacak sumbernya. Kalau dari Kementerian Kesehatan baru bisa dipercaya," kata dr Chabib Afwan, Deputi Zoonosis Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat RI ketika dihubungi detikHealth, Kamis (25/4/2013).
Menurut dr Chabib, beberapa jurnal-jurnal penelitian
internasional belum pernah menyebutkan bahwa cacing bisa menginfeksi kecoa
lantas dapat menginfeksi manusia. Beberapa serangga memang dikenal dapat
menyebarkan parasit cacing, misalnya cacing filaria penyebab kaki gajah yang
disebarkan oleh nyamuk.
Walau demikian, kemungkinan keberadaan cacing di perut
kecoa ini tetap ada. Menurut Dr. drh. Upik Kesumawati Hadi, MS, ahli
parasitologi dari Departemen Ilmu Penyakit Hewan Institut Pertanian Bogor,
kecoa hidup di tempat-tempat yang kotor. Kecoa juga memiliki sifat omnivora,
memakan segala jenis makanan, termasuk sisa makanan dan sampah.
"Kecoa ini kan memiliki sifat grooming
(membersihkan diri) yah. Ketika habis melewati tempat-tempat kotor, dia akan
menjilat-njilati tubuhnya. Bisa saja telur cacing yang menempel masuk ke dalam
tubuhnya masuk kemudian menetas di perutnya," terang dr Upik.
Untuk jenis cacing yang bisa menginfeksi kecoa, dr
Upik menerangkan bahwa cacing-cacing pencernaan manusia bisa saja masuk.
Terutama apabila kecoa habis melewati septic tank. Walau demikian, dr Upik
menegaskan bahwa kebanyakan kasus infeksi cacing terjadi lewat makanan, bukan
lewat kecoa.
Berita terkait:
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda