Seluruh
dunia kini terpecah perhatiannya ke Perang Israel-Hamas, yang telah berlangsung
tahunan dan tak pernah selesai. Dukungan pada Palestina mengalir dari seluruh
dunia, dan kecaman atas Israel. Namun, diam-diam sebuah bola salju yang bisa
memicu resesi ekonomi, bahkan Perang Dunia ke Tiga (WW III) sedang berlangsung.
Ukraina, ya Ukraina adalah pertarungan lebih
bergengsi antar dua negara besar, AS dan Rusia. Bagi AS, penting menjadikan
Ukraina bagian dari Uni Eropa. Dan bagi Rusia, sebagai bekas dari negara
kesatuannya, bahkan berbatasan langsung, Ukraina jadi taruhan akhir. Apalagi,
mayoritas rakyat di Ukraina Timur menginginkan bergabung kembali dengan Rusia,
seperti yang dilakukan di Crimea. Referendum !
Dan, itu adalah skenario yang paling ditakutkan AS. Karena itu, AS menghibahkan milyaran dollar bagi Ukraina, baik dalam bentuk persenjataan maupun berkedok dana “pembangunan demokrasi” di Ukraina.
Uni Eropa kini harus bersikap, terus mendukung kebijakan AS, dengan resiko aksi kekerasan dan pembantaian di Ukraina yang tidak akan berakhir, dan berpotensi menjalar ke seluruh Eropa. Bahkan, perang dunia ke tiga yang membuat Holocaust di Eropa.
“Lebih baik bagi Uni Eropa untuk mencari jalan
damai di Ukraina, daripada mendukung aksi melawan (pemberontak Ukraina) dengan
kekerasan, seperti yang didukung AS. Biarkan AS menghabiskan uangnya di
Ukraina, kita jangan ikut-ikutan. Sangat berbahaya bagi situasi di Eropa yang
saat ini masih pada puncak kedamaian dan kesejahteraan,” begitu banyak pendapat
politisi di berbagai negara Eropa. Namun, Inggris tampaknya tak mungkin
membiarkan AS sendiri.
Kiev yang kini kesulitan ekonomi, terlalu berat
bagi mereka menuntaskan persoalan dalam negeri. Namun bila bantuan yang
dikehendaki kredit jangka panjang untuk membeli senjata, maka (itu) aka berat
bagi rakyat Ukraina sendiri, di masa depan. Apalagi, pasokan senjata akan
membuat perang saudara semakin panjang, dan dikhawatirkan akan terjadi eksodus
warga besar-besaran ke Eropa melalui Moldova, Polandia atau Rumania. Hal ini
akan sangat memberatkan Eropa.
Di fihak lain, Rusia dengan taruhan besarnya
akan membela mati-matian warga Ukraina yang pro Rusia. Membela Ukraina Barat,
dan melupakan 40 persen rakyat di Ukraina di bagian Timur, yang selama ini
ditekan karena dianggap subetnic yang beribu ke Rusia dan menggunakan bahasa
Rusia (pro Rusia), akan membuat Eropa dinilai tidak objektif memberlakukan
faham demokrasi, sama seperti yang dipraktekkan AS selama ini.
Jadi, hal terbaik bagi Uni Eropa adalah :
menyokong sebuah pembicaraan damai di Ukraina. Kalaupun Ukraina Timur, dengan
mayoritas masyarakatnya menghendaki referendum, Uni Eropa secara obyektif harus
memahami dan mendukungya. Bila tidak, terus-terusan membiarkan sikap AS yang
ingin menegakkan benang basah di Ukraina, maka holocaust bisa terjadi di seluruh
Eropa. Dan dalam jangka panjang, perang besar tak dapat dihindari, yang akan
berakibat secara global, yang akan menjadi krisis kehidupan, keuangan hingga
krisis bencana global dampak persenjataan modern, yangpasti akan ---digunakan
oleh negara besar. (yan/Hforce/**)
---
Komentar
anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda